BENGKALIS, (RIAUPOS.CO) - Kisah tragis harus dialami bocah berumur dua tahun lebih. Korban ini tewas dikabarkan disiksa oleh orangtua kandungnya dan laki-laki selingkuhan ibunya di Kabupaten Bengkalis.
Sebut saja Daun (2), ia harus mengalami luka lebam dan luka bakar api rokok atas penyiksaan ibu kandung dan seorang laki-laki selingkuhan yang merupakan warga keturunan Tionghoa di Bengkalis.
Dengan kejadian penyiksaan sadis yang dialami korban, kemudian menyebabkan hingga korban meninggal dunia di RSUD Bengkalis, Ahad (25/4) lalu.
Mendapat kabar bahwa bocah mungil berjenis kelamin perempuan itu sudah meninggal, sontak membuat pihak keluarga korban yang berada di Tebing Tinggi, Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah tidak terima dan berharap kedua pelaku (tersangka) agar mendapat hukuman seberat-beratnya minimal hukuman mati.
Seperti diceritakan Ice (32) bibi kandung korban yang berdomisili di Kalimantan Tengah (Kalteng), bahwa berawal, ibu korban kenal dengan laki-laki selingkuhan berinisial AP tersebut lewat akun Facebook.
"Memang saya dengan sosok laki-laki selingkuhan perempuan merupakan kakak ipar saya bernama Yeni itu tidak pernah kenal. Ceritanya, kakak ipar saya ini dan suaminya tinggal di Tebing Tinggi (Sumut), dari perayaan Imlek 2021 lalu, si Yeni ini kabur ke Bengkalis," kata Ice melalui telepon selulernya.
Menurut Ice, dia kenal dengan AP itu dari Facebook. Saat kabur maka dibawalah anaknya yang paling kecil (korban) ini yang baru berusia 2 tahun lebih.
Diutarakan Ice lagi, si ibu korban ini merupakan istri sah abang kandungnya yang tinggal di Tebing Tinggi. Awalnya memang setelah dia kabur pihak keluarga tidak mengetahui bahwa mereka di Bengkalis. Awal tahunya mereka berada di Bengkalis, Yeni (ibu korban) ini chatingan dengan istri pamannya.
"Si Yeni ini curhat sama istri paman saya dengan mengatakan dia di Bengkalis. Dan setiap si Yeni mau pulang laki-laki itu tidak ngasi untuk pulang. Setelah hampir 2 bulan dia di Bengkalis, tiba-tiba si Yeni ini kembali chat kakak saya dengan mengatakan rencana anak itu akan dikasikan dengan kakak saya. Karena kakak saya tidak punya anak," ceritanya.
Kembali diceritakan Ice menurut keterangan dari kakak kandungnya tersebut, bahwa si Yeni kembali mengatakan bahwa, jika anak ini masih bersamanya bisa akan mati. "Kami pun tidak tau dengan bahasanya itu, apakah pengancaman atau gimana, kami juga tidak tau," jelas Ice.
"Awalnya dia kabur itu, minta pisah sama abang kandung saya setelah kenal dengan laki-laki tersebut. Abang kandung saya ini selama menikah dengan Yeni ini ada dua orang anak, dan korban ini anak yang paling kecil yang dibawanya," ungkap Ice lagi.
Setelah mendapat kabar bahwa pelaku sudah ditangkap pihak Kepolisian Polres Bengkalis dirinya senang dengan sangat berharap kedua pelaku ini mendapat hukuman seberat-beratnya minimal hukuman mati. Karena korban ini juga masih anak di bawah umur.
"Bayangkan saja, anak sekecil itu yang belum tau apa apa, dibawa mamanya sebegitu jauh dan kemudian sanggup membunuhnya. Memang anak itu sempat dibawa ke rumah sakit daerah Bengkalis pada Sabtu (24/4), dan meninggalnya Ahad (25/4) pukul 12.20 WIB. Dari foto yang saya dapat, badannya lebam-lebam dan penuh luka bakar api rokok, itu memang perbuatan sangat keji," ungkapnya.
Setelah mendapat kabar bahwa keponakannya itu sudah meninggal, pihak keluarga di sini merasa sedih dan hancur harapan. Ditambah lagi, dengan kondisi lebam-lebam dan ada bakaran api rokok.
"Kami menilai itu tidak sangat pantas itu penyiksaan. Kami berharap mereka itu mendapat hukuman mati. Memang abang kandung saya sebelumnya sudah melaporkan di Polres Tebing Tinggi," pungkasnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bengkalis AKP Meki Wahyudi saat dikonfirmasi membenarkan dengan penangkapan tersebut. "Sabar bang, nanti kita pres rilis ya," ucap Kasat singkat.(esi)