Tak Ingin Jalan Desa Rusak, Puluhan Warga Adang Truk CPO

Bengkalis | Kamis, 19 Januari 2023 - 15:33 WIB

Tak Ingin Jalan Desa Rusak, Puluhan Warga Adang Truk CPO
Truk pengangkut CPO yang keluar masuk pabrik minyak kelapa sawit PT Gora Mandau Sawit di Desa Harapan Baru, berjejer parkir di jalan akibat puluhan warga Kelurahan Talang Mandi, Kecamatan Mandau, Bengkalis, menggelar aksi penyetopan, Rabu (18/1/2023). (ISTIMEWA)

MANDAU (RIAUPOS.CO) -- Puluhan masyarakat Jalan KUD RT 002, RW 007 Kelurahan Talang Mandi, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, melakukan aksi penyetopan terhadap belasan truk pengangkut CPO, yang keluar masuk dari Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT Gora Mandau Sawit (PMKS PT GMS) yang sudah beroperasi di Desa Harapan Baru, Rabu (18/1/2023).

Pengahadangan tersebut dilakukan warga, karena mereka tak menginginkan, jalan yang sudah diaspal oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis tiga bulan lalu hancur kembali, akibat dilintasi truk CPO yang bertonase tinggi yang sering melewati jalan tersebut.


"Ya, ini kami lakukan karena 10 hari sebelumnya kami sudah menyampaikan surat kepada pihak perusahaan PMKS PT GMS. Namun sampai saat ini tidak ada jawaban dari perusahaan," tegas Jalil, salah seorang warga setempat saat melakukan aksinya bersama warga lain, Rabu (18/1/2023)

Jalil mengatakan, warga di sini sudah lama menunggu Jaan KUD ini untuk diperbaiki. Jadi setelah jalan ini mulus dibangun oleh Pemkab Bengkalis beberapa bulan lalu, maka warga setempat tidak ingin jalan ini rusak kembali.

Lurah Talang Mandi, Benny juga mengatakan, sampai saat ini sudah mengetahui dan sudah ada koordinasi masyarakat yang melakukan penyetopan truck CPO yang bertonase lebih yang melewati khusus jalan di KUD dari PMKS PT GMS.

"Kita mengimbau kepada masyarakat dalam melakukan penyetopan jangan sampai melakukan tindakan anarkis dan pengrusakan terhadap unit dari perusahaan yang melintas di Jalan KUD," ujarnya.

Dikatakan Benny, dari keterangan masyarakat KUD penyetopan tersebut tidak ada kepentingan lain, itu murni untuk menjaga agar jalan yang sudah bagus tidak terjadi kerusakan lagi.

"Jadi kita dari Kelurahan Talang Mandi sudah melakukan pertemuan dengan masyarakat KUD. Kita juga sudah memberitahu kepada PT GMS untuk unit yang bertonase tinggi jangan melintas di jalan KUD. Jadi tidak ada indikasi lain dari masyarakat dalam penyetopan ini," ujarnya.

Sementara itu Kepala Desa Harapan Baru, Kecamatan Mandau, Tarmin saat dihubungi juga membenarkan atas adanya aksi tersebut dari warga gabungan Kelurahan Talang Mandi.

"Kemarin pihak perusahaan PMKS PT GMS ada menghubungi kita meminta untuk dikondisikan setelah itu saya juga menjelaskan kapan ada waktu untuk pertemuan dengan warga, karena kami juga pihak desa tidak bisa melarang atas aksi penyetopan ini," terangnya.

Pihak Perusahaan PMKS PT GMS, diutarakannya, juga meminta waktu  melakukan pertemuan dengan warga untuk membahas permasalahan saat ini.

"Ya kita dari pihak Pemerintah Desa Harapan Baru juga tidak bisa bicara banyak atas permasalahan ini karena menunggu dari pihak perusahaan PMKS PT GMS agar bertemu dengan warga," ujarnya.

Terpisah, Ketua Yayasan Sahabat Alam Rimba., Ir Ganda Mora MSi mendesak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI segera mengambil langkah tegas terhadap PMKS PT GMS.

"Seharusnya pabrik itu tidak boleh lagi beroperasi, karena sudah disegel oleh Pemerintah Kabupaten Bengkalis beberapa waktu yang lalu. Maka dari itu kami mendesak agar KLHK RI untuk segera turun ke lokasi melakukan penindakan terhadap PMKS PT GMS," Kata Ganda Mora MSi, alumni Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Riau itu.

Terhadap tuntutan masyarakat, Humas PMKS PT GMS Pangkal Bangun yang dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, Kamis (19/1/2022) siang mengatakan, pihak perusahaan sudah duduk bersama dengan masyarakat untuk bermusyawarah mencarikan solusi yang disampaikan.

"Sudah. Kami sudah duduk bersama dan akan mengakomodir tuntutan masyarakat semampu perusahaan," ujarnya.

Menurutnya, perusahaan akan tetap koorporatif dalam melihat persoalan ini dan masyarakat juga diharapkan dapat sama-sama mendukung perusahaan, karena berdirinya perusahaan sedikit banyak akan memberi dampak bagi masyarakat dan juga negara.

"Kalau ada yang kontra itu hal biasa. Namun pro dan kontra itu harus disikapi dengan bijak oleh pihak manapun," ujarnya.

Laporan: Abu Kasim (Mandau)
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook