MANDAU (RIAUPOS.CO) -- Berdasarkan screening yang dilakukan RSUD Mandau terhadap pasien dan pengunjung yang datang, terdata 84 orang dalam pengawasan (ODP) dan dua orang pasien dalam pengawasan (PDP).
Hal ini dikatakan Direktur RSUD Mandau dr Sri Sadono Mulyanto kepada Riau Pos, Jumat (10/4). "Yang ODP kita minta isolasi mandiri. Artinya mereka diminta untuk tidak keluar rumah agar tidak menularkan virus ke orang lain. Sedangkan yang PDP kita rawat di sini dan kondisi mereka sudah mulai membaik," ujar dr Sri Sadono yang akrab dipanggil dr Ibeng ini.
Guna mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 di RSUD Mandau, lanjut dr Ibeng, di pintu masuk utama RSUD telah menunggu beberapa orang petugas yang akan melakukan pemeriksaan. Tak peduli pasien atau pun warga yang hanya ingin berurusan, mereka wajib melalui pemeriksaan sebelum masuk ke ruangan RSUD.
Di pintu masuk ini terdapat empat petugas berjaga, 2 petugas medis dan 2 sekuriti. Keperluan kunjungan dan riwayat perjalanan pengunjung pun ditanyai sebelum melakukan pemeriksaan.
"Keperluannya apa, ya. Punya anak kecil, punya riwayat perjalanan ke luar negeri atau luar kota. Kalau tidak silakan cuci tangan di sebelah," ujar petugas yang mencatat riwayat pengunjung.
Tidak hanya itu, di sisi kiri pintu masuk utama sudah disiapkan 2 wastafel cuci tangan lengkap dengan sabun cuci tangannya. Setelah itu pengunjung wajib kembali ke pos pemeriksaan untuk dicek suhu tubuhnya. Pengunjung juga diwajibkan mengunakan masker di kawasan itu.
"Kami melakukan pemeriksaan untuk antisipasi pencegahan, perkembangan dan penyebaran Covid-19 di lingkungan RSUD. Pengunjung wajib cuci tangan, cek suhu tubuh dan masker. Ini untuk kebaikan bersama," jelasnya.
Disampaikan dr Ibeng, RSUD Mandau memberlakukan cuci tangan di air mengalir karena upaya itu dinilai lebih efektif dibanding mengunakan hand sanitizer. Tidak hanya itu kawasan RSUD juga mewajibkan pengunaan masker bagi pasien, pengantar pasien dan pengunjung.
"Bagi pasien yang tak punya masker dan punya riwayat sakit atau batuk kita beri masker gratis. Tapi bagi pengunjung yang tak pakai masker diwajibkan memakai masker dulu," jelasnya.
Tidak hanya itu, demi keselamatan bersama dan antisipasi berbagai kemungkinan, jelasnya, pelayanan poli paru dipisahkan dengan poli lainnya. Ini dilakukan agar pasien paru tak berinteraksi langsung dengan pasien lain yang sedang menunggu layanan.
"Untuk poli paru kami pisahkan dari poli lain. Dibuatkan tenda khusus di halaman RSUD. Tujuannya agar tidak berinteraksi langsung dengan pasien lain. Di samping pertukaran udaranya lebih bagus karena tempat terbuka. Di situ juga disiapkan fasilitas cuci tangan," katanya.(ade)