Abrasi, Masyarakat Desa Simpang Ayam Minta Bangunkan Pemecah Gelombang

Bengkalis | Rabu, 04 Januari 2023 - 12:42 WIB

Abrasi, Masyarakat Desa Simpang Ayam Minta Bangunkan Pemecah Gelombang
Tim Kementerian LHK RI didampingi Kepala Desa Simpang Ayam Mujiono melihat abrasi di pantai Desa Simpang Ayam, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, beberapa waktu lalu. (ABUKASIM/RIAUPOS.CO)

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) -  Peristiwa abrasi dan tanah longsor di sepanjang pantai di Desa Simpang Ayam, Kecamatan Bengkalis akhir Desember 2022 lalu, manyisakan trauma bagi masyarakat.

Pasalnya puluhan hektare lahan perkebunan dan pertanian masyarakat rusak berat, bahkan jalan yang baru dibangun pihak Desa Simpang Ayam juga ikut rusak dan tidak bisa dilalui.


Terhadap kondisi itu, masyarakat mengharapkan kepedulian pemerintah pusat untuk memperhatikan Desa Simpang Ayam, dengan membuat perencaan jangka pendek maupun jangka panjang.

''Sejak terjadinya abrasi dan longsor akhir tahun lalu, belum ada tindakan nyata dari pemerintah. Makanya tahun ini kami meminta pemerintah pusat membangun batu beronjong sebagai penahan lajunya gelombang laut,”  ujar salah seorang tokoh masyarakat Desa Simpang Ayam, Nazori SHI.

Ia mengaku prihatin dengan kondisi desanya dan dirinya sudah sering menyampaikan kepada Kades Simpang Ayam agar mengusulkan pembangunan batu beronjong, yang saat ini dibangun hanya sepanjang 75 meter.

Menurutnya, kalau yang dibangun hanya sepanjang 75 meter, tentu tidak akan menyelesaikan persoalan abrasi di desanya. Karena di daerah pantai di Kecamatan Bantan sudah dibangun batu beronjong dengan panjang ratusan meter.

''Makanya kami mendesak, agar tahun ini menjadi prioritas pemerintah, jika tidak segera dilakukan pembangunan, maka kami khawatir desa kami akan hilang dari muka bumi ini,” ujarnya yang juga menjabat sebagi Wakil Ketua BPD Simpang Ayam.

Sementara itu, Kepala Desa Simpang Ayam, Mujiono juga menjelaskan, persoalan usul mengusul pembangunan batu beronjong pemecah ombak setiap tahun diusulkan. Makanya sejak 2017 lalu diusulkan sampai sekarang baru 75 meter yang dibangun.

''Padahal kami sudah sampaikan ke Pemkab Bengkalis, pemprov dan pemerintan pusat. Namun belum ada hasilnya. Atau karena saya kurang lobi ke pusat,” ujar Mujiono.

Ia juga membandingkan pembangunan batu beronjong di Desa Pambang Pesisir, Pambang Baru dan Teluk Pambang, juga di Desa Bantan Timur, Mentayan.  Tapi jika dibandingkan dengan Desa Simpang Ayam yamg kondisinya sangat parah malah tak diperhatikan.

''Kami sudah sampaikan persoalan ini ke presiden, Menteri LHK dan BRGM Riau saat mereka ke Desa Muntai, tapi sampai sekarang tak kunjung ada. Makanya melalui momen ini kami meminta agar presiden memperhatikan kondisi kampung kami,” harapnya.(ksm)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook