Sementara itu, kekhawatiran bahwa kehadiran Project Loon akan mengurangi legit bisnis seluler di Tanah Air dibantah CEO Indosat Alexander Rusli.
“Tidaklah. Ini kan pakai frekuensi kami (operator, red). Jadi, (balon internet Google, red) seperti vendor BTS saja,” tegas.
Lebih jauh, Alex (sapaan Alexander Rusli) menambahkan, ada bagusnya juga bagi operator seluler jika Project Loon Google sukses di Indonesia.
“Kalau bagus, less capex (belanja modal lebih ringan, red) dan ubiquitous coverage of LTE (membantu penyebaran cakupan LTE, red),” jelas Alex yang juga Ketua Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI).
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara yang datang ke Google X setelah Sergey Brin pergi juga menggarisbawahi penegasan para CEO operator seluler bahwa kerja sama Google akan dilihat lebih jauh setelah uji coba teknis selesai.
“Ini adalah keputusan strategis. Setidaknya operator telekomunikasi di Indonesia harus menjadi bagian. Paling tidak mengetahui aspek teknisnya,” ujar Rudiantara yang datang bersama Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEK) Triawan Munaf, serta Kepala BKPM Franky Sibarani.
Rudiantara yang baru datang 15 menit di kantor Google X buru-buru pamit pergi dan menolak menjawab saat ditanya tentang wilayah mana saja di Indonesia yang disodorkan kepada Google untuk diterbangi balon, frekuensi apa yang digunakan, dan bentuk evaluasi ke Google setelah masa uji coba berakhir. Kabar dari stafnya, mantan petinggi di XL itu harus segera menghadiri acara di kantor Facebook.***