Operator Masam
Bagaimana tanggapan para mitra lokal? Tidak seperti Sergey Brin dan Mike Cassidy yang begitu bersemangat, tiga pucuk pimpinan operator seluler terlihat kurang antusias dalam acara pencanangan Project Loon Google kemarin.
Memang, sebelum penekenan MoU kemarin, sempat muncul kekhawatiran di antara operator bahwa teknologi balon internet Google akan memakan kue bisnis data internet mereka. Padahal, sebelum Google membawa proposal kerja sama, mereka mengeluarkan investasi besar untuk membangun menara BTS di pelosok Indonesia.
Saat dikonfirmasi setelah acara, Dirut Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat kompak menegaskan bahwa mereka mendukung Project Loon. Namun, dukungan itu sebatas uji coba teknis. Belum ada kesepakatan komersial di antara mereka dengan Google.
“Meski demikian, kami mendukung proyek ini karena merupakan salah satu inovasi yang membantu penyebaran internet ke daerah-daerah yang sulit dijangkau dan berpenduduk sedikit,” jelas Direktur Utama Telkomsel Ririek Ardiansyah berdiplomasi.
Dia menegaskan, selama uji coba berlangsung, Telkomsel mengendalikan penuh akses internet yang didapat dari Project Loon. Telkomsel melakukan kontrol melalui infrastruktur backbone SMPC (Sulawesi, Maluku, Papua Cable System).
Senada dengan Ririek, Dirut XL Axiata Dian Siswarini menyatakan, kerja sama penyediaan balon internet antara perusahaannya dan Google masih dalam uji teknis.
“Jadi, kami masih mempelajari skema teknologi dan bisnisnya sampai nanti diputuskan ada kerja sama komersial,” kata Dian yang hadir di kantor Google X dengan baju bermotif etnik ungu.