IBU MUDA DAN ANAK ASAL KUANSING TERLANTAR

Tak Punya Uang, Tiga Bulan Jalan Kaki ke Pekanbaru

Begini Ceritanya | Minggu, 27 Januari 2019 - 09:28 WIB

Tak Punya Uang, Tiga Bulan Jalan Kaki ke Pekanbaru
TERLANTAR: Putri (25) dan anaknya Meri (5) yang sedang dikompres karena demam di trotoar Jalan Jenderal Sudirman dekat flyover simpang Jalan Harapan Raya, Sabtu (26/1/2019). Warga asal Kuansing ini sudah tiga hari terlantar di Kota Pekanbaru. Mirshal/riau pos

“Sudah tiga hari di sini (Pekanbaru, red). Tidur di pinggir Jalan. Makan dikasih orang yang lewat.’’

Baca Juga :Catherine Wilson Terancam Kembali Menjanda Usai Digugat Cerai Suami

(RIAUPOS.CO) - Namanya Putri. Usianya 25 tahun. Bersama anaknya Meri yang baru berusia lima tahun, janda beranak dua ini nekat datang ke Kota Pekanbaru.

Tak ada uang yang ia miliki. Dari tempat asalnya, Desa Pasar Baru Pangian, Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Putri dan Meri berjalan kaki. Perlu waktu tiga bulan untuk sampai ke Kota Pekanbaru.

“Sudah tiga hari di sini (Pekanbaru, red). Tidur di pinggir jalan. Makan dikasih orangyang lewat,” kata Putri saat ditemui Riau Pos di trotoar Jalan Jenderal Sudirman dekat flyover simpang Jalan Harapan Raya, Sabtu (26/01).

Selama tiga hari itu, ia dan anaknya terlantar. Berpindah-pindah dari satu jalan ke jalan yang lain. Berhenti di Jalan HR Soebrantas, lalu ke Jalan Tuanku Tambusai, dan kemudian ke Jalan Sudirman.

Putri mengaku tidak memiliki sanak atau saudara. Tujuannya datang ke Kota Pekanbaru karena ingin mengadu nasib mencari pekerjaan pascaditinggalkan suaminya yang meninggal sekitar dua tahun yang lalu akibat kecelakaan.

“Saya datang ke sini ingin mencari pekerjaan. Tetapi tidak ada yang mau memberikan saya pekerjaan karena saya tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dan tidak pernah bersekolah,” tuturnya yang sedikit terbata-bata.

Lanjutnya, di kampungnya Telukkuantan ia merasa seperti dikucilkan atau tidak dianggap oleh keluarga suaminya pascasuaminya meninggal. Di Taluk, tinggal menumpang bersama orang lain karena tidak memiliki rumah. “Di Taluk, saya tinggal menumpang tidur di tempat orang lain. Selain Meri ini, saya juga punya seorang anak yang berusia 1 tahun lebih dan sekarang sudah tidak bersama saya lagi. Dibawa dan dijual oleh teman saya,” ucapnya.

Putri mengaku dari Taluk ke Pekanbaru berjalan kaki sambil menggendong anaknya Meri. Perjalanan sekitar kurang lebih selama tiga bulan. Karena tidak memiliki uang, ia terpaksa tidur di jalan.

‘’Selama di perjalanan, kami dikasi makan masyarakat yang melintas. Saya ingin balik ke kampung (Taluk) tapi tidak memilki uang. Saya ingin berladang dan menanam padi di kampung,” pintanya.

Salah seorang pengedara roda empat yang juga seorang anggota polisi berdinas di Polda Riau, Kurniawan mengatakan, saat pulang kerja (dinas) melintas di flyover persimpangan Jalan Harapan Raya-Jalan Jenderal Sudirman, ia melihat seorang ibu bersama anaknya tidur di pinggir jalan. Terlihat ibunya mengkompres anaknya yang sedang sakit.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook