Tak seperti biasanya, hari itu Corla pulang kerja lebih malam. Ia baru keluar kantor sekitar pukul 22.30 WIB. Dengan waswas, ia mengemudikan sepeda motornya menuju rumah.
Namun, saat melewati jalan sepi, Corla merasa diikuti oleh pengendara sepeda motor. Corla mencoba tancap gas, tapi pengendara sepeda motor itu dengan mudah menyusulnya.
Pada akhirnya, Corla dipepet dan coba diberhentikan oleh sepeda motor yang ditunggangi oleh dua orang pria tersebut.
Corla mencoba melawan dengan menendang motor tersebut. Namun, pria yang dibonceng langsung mengeluarkan pisau sambil membuka kaca helmnya. Karena merasa kenal dengan wajah pria tersebut, Corla pun langsung menegurnya.
"Woy, Cepek. Ini kerja kau sekarang ya," ujar Corla sedikit berteriak.
Pria tersebut pun baru menyadari bahwa calon korbannya (Corla) adalah teman sekolahnya waktu SMP dulu.
"Alamak...!! Si Corla rupanya. Maaf Cor. Nggak tahu aku," jawab pria bernama Cepek itu.
Cepek meminta rekannya yang mengemudikan motor untuk tidak melanjutkan aksi. Percakapan pun terjadi antara kedua teman lama itu.
"Ngapain kau pulang malam-malam, Cor. Bahaya tahu," tanya Cepek.
"Ya namanya aku kerja. Kaulah yang ngapain kerja kayak gini. Macam nggak ada kerja laen aja," jawab Corla sembari memelankan laju kendaraannya.
"Panjang ceritanya, Cor. Dah lah. Pergilah kau. Hati-hati, ya," ujar Cepek sembari melaju meninggalkan Corla.
Corla pun akhirnya selamat dari ancaman begal.(azr)
