PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Menjelang pulang sekolah, Erwin sudah berunding dengan temannya Dani untuk main layang-layang. Sehingga keduanya tidak sabar menunggu jadwal pulang sekolah.
Kebetulan saat ini di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) sedang musim layang-layang. Sehingga permainan layang-layang juga menular kepada murid sekolah dasar (SD) seperti Erwin dan Dani.
Karena sudah ketularan permainan layang-layang, Erwin dan Dani sejak beberapa pekan lalu, juga sudah memiliki layang-layang. Bahkan, hampir setiap sore keduanya bermain layangan.
Pada sore pulang sekolah kemarin, keduanya kembali bermain layangan di lapangan tak jauh dari rumahnya. ”Yok, main layangan lagi Dan,” ajak Erwin kepada Dani.
Setelah mendapat izin orangtuanya, keduanya berlari menuju lapangan. Bahkan tak beberapa lama, layangan milik Dani langsung dinaikkan hingga beberapa menit.
Hanya saja, layangan milik Erwin tidak kunjung naik. Sehingga meminta bantuan Dani untuk memegang layangannya dan Erwin menarik benangnya sambil berlari.
Ketika itu pula, saat Erwin menarik benang layangan dengan cara berlari arah membelakang. Di mana, saat berlari itu pula kaki Erwin tersandung. Akibatnya, Erwin terjatuh.
Tidak hanya sekadar terjatuh, tetapi Erwin juga masuk parit. Sehingga sekujur tubuh terkena lumpur parit.
"Alamak....!!! Badan aku kena lumpur,” ucap Erwin dengan sedih.
Erwin pun takut pulang ke rumah dengan kondisi tubuh penuh lumpur tersebut. ”Bagaimana caranya pulang, nanti ibuku marah,” sebutnya sambil berpikir keras mencari jalan untuk pulang tanpa kena marah ibunya.(kas)