Setelah empat tahun bekerja di Facebook dan Instagram, Hendri kembali melepas rindu di bumi Melayu. Pengalaman bekerja di perusahaan pimpinan Mark Zuckerberg itu, ditumpahkan ke dalam sesi wawancara dengan Batam Pos di kediaman kakaknya.
BATAM (RIAUPOS.CO) - IA lahir di Tanjungpinang dan besar di Batam. Mulai dari Taman Kanak-kanak hingga SMA, ia habiskan di Sekolah Yos Sudarso Batam. Anak ketiga dari tiga bersaudara ini memang dikenal sangat hobi matematika.
Jika ia tidak berani mengubah haluan dari jurusan kedokteran, mungkin nasibnya tidaklah sama seperti yang sekarang. Dokter dan ilmu komputer, adalah dua jurusan yang jelas berbeda. Berkaca dari kedua kakak, Hendri yang awalnya sempat mencicipi menjadi mahasiswa baru jurusan kedokteran pun beralih menjadi mahasiswa ilmu komputer di Universitas Indonesia.
Bagi sebagian orang mungkin Hendri termasuk orang yang nekat. Namun, ia justru orang yang cekatan dan berbakat. Jika tidak, mana mungkin pihak Facebook ingin ia terus bekerja setelah masa magangnya habis.
Langkahnya bekerja di perusahaan masa depan itu, dimulai dari kompetisi online bertajuk Top Coder. Di mana algoritma menjadi sebuah persoalan yang harus diselesaikan oleh peserta. Tujuannya menjadi anak muda yang memiliki kemampuan problem solving terbaik untuk ditawarkan magang di Facebook (FB).
Hendri yang memang gemar bahasa pemrograman ini memandang kompetisi hanya sekadar menyalurkan hobi. ‘’Pemrogaman itu seperti puzzle, kita harus menyesuaikan code agar program tersebut bisa berjalan dengan baik,’’ kata Hendri, Selasa (29/8).