Berbeda, kesempatan kali ini tidak disia-siakan Hendri. Tanpa pikir panjang, ia langsung putuskan untuk bekerja di perusahaan pimpinan Mark Zuckerberg tersebut. Tahun 2012, masa itu menjadi masa yang paling menyenangkan bagi Hendri. Ia ditunjuk masuk ke dalam divisi mobile site dan bekerja sesuai dengan passion-nya. ‘’Suasana kerja yang kondusif didukung dengan culture (budaya) kerja yang unik, bikin kita makin betah kerja di sana. Rasanya sangat sayang kalau melewatkan sehari di kantor,’’ ungkapnya.
Pernah saat hari libur kerja, kata Hendri, ia dan teman-temannya pergi ke luar untuk berjalan-jalan. ‘’Sampai di sebuah mini market, karena sudah terbiasa dengan suasana kantor yang menyediakan segala keperluan karyawan baik makanan hingga tempat tinggal, teman saya nyaris belum membayar minuman yang ia ambil,’’ ceritanya lantas tertawa.
Cerita tidak kalah menarik, juga disampaikan oleh Hendri waktu pertama kali rapat dengan CEO Facebook, Mark Zuckerberg. Suatu waktu dalam hari kerja, para engineer dibebaskan mengerjakan sebuah fitur, yang mana jika project tersebut diterima akan diuji coba dan diterapkan di FB. ‘’Pertama kali berhadapan dan rapat dengan Mark Zuckerberg, jiper (gugup) juga, terlebih pimpinan lainnya juga mendengarkan project yang akan kami demonstrasikan,’’ paparnya.
Moment ini tentu saja paling berkesan baginya, melihat CEO secara langsung dan berdiskusi bersama. ‘’Dia orangnya to the point, tak suka basa basi. Kalau project tersebut menarik, ia langsung arahkan untuk dikembangkan lebih lanjut,’’ kata Hendri.