Dari kelulusan di STP hingga akan mulai perkuliahan, Edy memiliki waktu luang sebulan. Saat menunggu perkuliahan dimulai itu dia sudah tinggal di Jakarta. Suatu hari saat dia sedang berjalan, terlihat olehnya pengumuman penerimaan taruna Akabri. Hatinya tergerak. Teringat olehnya sang ayah yang mencontohkan pejabat di seberang rumahnya, Danrem sebagai contoh orang sukses yang patut ditiru. Langsung saja tanpa pikir panjang dia mempersiapkan diri mendaftar. Abangnya tempat dia tinggal di Jakarta sempat mempertanyakan keseriusannya. Edy tak bergeming, tekadnya sudah bulat. Maka sang abang membantu dia memiliki KTP Jakarta. Tes masuk di Jakarta dia ikuti hingga lulus dan kemudian menempuh pendidikan.