PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Hingga saat ini tidak ada ditemukan Virus Corona atau 2019-novel coronavirus (2019-nCoV) yang menjangkiti warga Riau. Namun Dinas Kesehatan Riau bersama pihak terkait masih terus bersiaga mengantisipasi virus berbahaya yang telah menelan korban jiwa di Cina itu, khususnya di pintu masuk ke Riau.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan pihaknya sudah mengirim surat edaran ke seluruh kabupaten/kota untuk kesiapsiagaan dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit pneumonia dari Cina ke Indonesia. Serta pemberian informasi tentang kasus ini kepada masyarakat melalui media massa.
"Untuk kasus Virus Corona di Riau, sampai saat ini belum ada laporan dari kabupaten/kota dan sarana pelayanan kesehatan. Namun, pihak kabupaten/kota juga sudah kami minta siaga terhadap penyebaran virus ini, terutama daerah yang memiliki pelabuhan dan berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga," ujarnya.
Diskes Riau pun sudah melaksanakan rapat koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), RSUD Arifin Achmad, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mempersiapkan sarana, prasarana dan SDM antisipasi apabila terjadinya kasus tersebut.
Selain Diskes, pihak KKP di wilayah kerja Riau juga sudah melakukan pemeriksaan di bandara dan pelabuhan terhadap setiap kedatangan penumpang yang berasal dari luar negeri dengan menggunakan thermal scanner. Selain itu, juga disiapkan ambulans khusus untuk memobilisasi suspect ke RSUD Arifin Achmad. "Pihak RSUD Arifin Achmad sebagai rumah sakit rujukan PIE (Penyakit Infeksi Emerging) mempersiapkan SDM, sarana ruangan isolasi dan prasarana lainnya yang diperlukan untuk penanganan PIE," sebutnya.
Khusus untuk upaya pencegahan di bandara, pihaknya melakukan pemindaian kepada para penumpang yang baru datang di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru. Pemindaian suhu tubuh menggunakan thermal scanner terhadap penumpang international flight.
Mimi juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan pola hidup bersih dan sehat. Mencuci tangan secara rutin sebelum memegang hidung, mata dan mulut. "Mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun cair serta bilas setidaknya selama 20 detik dan keringkan dengan tisue sekali pakai," ajaknya.
Selain itu, Mimi juga mengingatkan, ketika memiliki gejala saluran nafas diimbau segera menggunakan masker dan segera pergi ke sarana pelayanan kesehatan terdekat. Kemudian juga diimbau menutup hidung dan mulut ketika bersin. “Kami juga saat ini sudah menyiagakan tenaga medis di rumah-rumah sakit yang ada di Riau,” sebutnya.
Awasi Pintu Belakang
Baru-baru ini Malaysia terindikasi tiga kasus pertama Virus Corona. Informasi itu membuat warga dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti khawatir. Pasalnya akses transportasi langsung melalui jalur laut dari Malaysia menuju Kabupaten Kepulauan Meranti terus beroperasi.
Dari data yang dilansir melalui Imigrasi setempat, saat ini terdapat 130 WNA (warga negara asing), dan rata rata dari Malaysia. Dan jumlah tersebut diasumsikan terus bertambah jelang usai perayaan Imlek dan Festival Perang Air (FPA), 31 Januari 2020 mendatang.
Kepal Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti Dr Misri Hasanto MKes mengatakan meski dari data yang dilansir oleh kementerian jika Meranti tidak masuk dalam wilayah berisiko, namun bukan tidak mungkin akan beralih menjadi wilayah yang berisiko.
Soalnya menurut Misri beberapa hari yang lalu terdeteksi tiga kasus di Malaysia. "Kan kita ada transportasi domestik langsung dari Malaysia ke Meranti dan sebaliknya," ungkap Misri kepada Riau Pos, Ahad (26/1).
Untuk mengantisipasi munculnya Virus Corona ini, pihaknya dan jajaran Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) setempat melakukan pengawasan di pintu belakang Riau tersebut. "Kita sudah melakukan koordinasi dengan KKP bentuk tim kesehatan. Di pelabuhan pada saat kapal dari luar masuk penumpang kami lakukan pemeriksaan kesehatan penumpang yang dari Malaysia," ujarnya.(sol/gus/ind/esi/nda)