Budaya Melayu Dijunjung, Infrastruktur Digesa

Advertorial | Selasa, 26 Juni 2018 - 14:31 WIB

Budaya Melayu Dijunjung, Infrastruktur Digesa
PUKUL CANANG: Gubri H Arsyadjuliandi Rachman memukul canang didampingi Wagubri H Wan Thamrin Hasyim, Ketua DPRD Riau Septina Primawati dan LAM Riau saat pencanangan penguatan muatan lokal budaya Melayu Riau di Kantor Gubernur, Pekanbaru, Senin (25/6/2018). (HUMAS PEMPROV FOR RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman kembali aktif sebagai orang nomor satu di Riau. Pria yang akrab disapa Andi Rachman pada hari pertama kerja didampingi Wagubri H Wan Thamrin Hasyim dan Sekdaprov Riau H Ahmad Hijazi, Senin (25/6).

Dia langsung melaksanakan halalbihalal di Kantor Gubernur pada pagi hari­nya. Dilanjutkan dengan pencana­ngan penguatan muatan lokal (mulok) budaya Melayu Riau, meninjau beberapa proyek infrastruktur seperti flyover dan Tol Pekanbaru-Dumai.

Kegiatan diawali dengan pencana­ngan penguatan mulok budaya Melayu Riau yang dihadiri Deputi Pendi­dikan dan Agama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Agus Sartono. Juga dihadiri tokoh masyarakat Riau dan Ketua DPH LAM Riau Syahril Abubakar dan Ketua MKA LAM Riau Al azhar serta seluruh ASN Pemprov Riau.

Gubri mengatakan penguatan muatan lokal budaya Melayu ini salah satu upaya dalam mewujudkan visi misi Riau 2020 khususnya mengenai kebudayaan Melayu. Visi maupun misi Riau 2020 di atas berdasarkan suatu kenyataan yang pernah ada dan sudah dipancangkan sejak beberapa tahun silam. Merupakan kesepakatan bersama seluruh masyarakat Riau.

Visi tersebut menurutnya memperlihatkan suatu sikap optimis, percaya diri setelah melihat ke belakang dan menatap ke muka. Sikap tersebut sudah merupakan modal besar untuk meraih masa depan secara gemilang dengan latar belakang berbagai kegemilangan pula.

 “Kita melangkah dengan tegap karena kita tahu kemampuan kita. Kemampuan yang telah diperlihatkan oleh pendahulu kita dari masa-masa yang jauh sampai kepada masa-masa terdekat. Tentu saja, bentuk kemajuan yang dimaksudkan di atas amat beragam karena masing-masing zaman memiliki tantangannya sendiri-sendiri pula,” kata Gubri yang bergelar Datuk Seri Setia Amanah Masyarakat Adat Melayu Riau.

Andi Rachman mengatakan tentulah amat berbeda wujud kebudayaan saat komunikasi masih mengandalkan pertemuan antarfisik dibandingkan sekarang yang memiliki begitu banyak pilihan saluran komunikasi. Tapi pada intinya ada satu semangat yang kuat untuk memajukan diri. Suatu gerakan bersama yang mengandalkan kemampuan diri sendiri.

“Berbagai capaian peradaban di kawasan ini yang diakui dan mengaku sebagai Melayu, memang patut senantiasa diingat dan diingat-ingat. Sebab, ia memberi pelajaran apa dan bagaimana menghadapi berbagai tantangan dengan mendayagunakan kemampuan sendiri maupun memanfaatkan keberadaan sekitar,” ungkapnya.

Untuk itu diperlukan keberadaan muatan lokal dalam berbagai bidang terutama di lembaga pendidikan dan ruang umum. Di mana tercatat selama ini upaya menghadirkan muatan lokal tersebut sudah dilaksanakan. Berbagai kabupaten/kota telah melaksanakan muatan lokal budaya Melayu Riau di sekolah-sekolah, tapi di sisi lain, masih banyak pula kabupaten/kota yang belum menerapkannya.

Sementara itu Deputi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator PMK Agus Sartono mengapresiasi diberlakukannya muatan lokal di Riau. Dia berharap akan menjadi role model atau contoh bagi provinsi lainnya di Indonesia.

“Atas nama pribadi dan kementerian saya mengapresiasi, serta penghargaan setinggi-tingginya atas segala ikhtiar yang dilakukan untuk pencanangan penguatan muatan lokal budaya Melayu di Riau ini. Berkenaan ini saya menyampaikan salam dari Ibu Menteri tak bisa hadir, karena ada kesibukan lain,” jelasnya.

Tancap Gas Gesa Infrastruktur

Selain mencanangkan muatan lokal budaya Melayu Riau, Gubri juga mengajak seluruh masyarakat mulai dari lingkungan keluarga dan lingkup terkecil agar dapat bersama-sama menjunjung kebudayaan Melayu. Sehingga dapat menjadi sebuah pegangan bagi anak cucu kita kelak mengembangkan regenerasi kekayaan khasanah kemelayuan.

Sisi lain yang tak kalah penting terus didorong Andi Rachman tak bisa dipungkiri adalah sektor infrastruktur. Ia pun mengajak seluruh pihak, stakeholder di kabupaten/kota dan provinsi serta masyarakat agar dapat mendukung pekerjaan pembangunan yang ada di daerah masing-masing. Sebab dampak yang akan dirasakan langsung adalah bagi masyarakat terdekat.

“OPD harus bekerja lebih keras, terutama yang terkait dalam program pembangunan. Percepatan pembangunan harus terus dilaksanakan dalam upaya meningkatkan perekonomian di wilayah masing-masing, makanya harus didukung masyarakat juga,” kata Gubri.

Salah satu percepatan dimaksudnya adalah pekerjaan pembangunan flyover yang kini berjalan di simpang SKA Pekanbaru dan simpang Pasar Pagi Arengka. Andi Rachman berharap pekerjaan bisa tuntas sesuai target pekerjaan hingga akhir tahun ini. Demikian pula pekerjaan pembangunan Jembatan Siak IV dan dilanjutkannya seluruh pekerjaan pembangunan peningkatan jalan provinsi di seluruh kabupaten/kota. (egp/adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook