KENALKAN WISATA RIAU KE MANCANEGARA

Dispar Riau Gandeng VITO Malaysia dan Thailand

Advertorial | Minggu, 09 Februari 2020 - 15:00 WIB

Dispar Riau Gandeng VITO Malaysia dan Thailand
Rombongan wisatawan Visit Indonesia Tour Operator dari Malaysia, Thailand dan Jakarta berpose foto bersama ketika akan mengikuti agenda wisata Cian Cui di Kota Selat Panjang.

Perjalan melintasi hutan mangrove dilanjutkan. Rombongan menelusuri kawasan itu berjalan kaki diatas joging trek yang dibuat menggunakan kayu meranti sepanjang 360 meter. Membelah rimbunya pepohonan menuju menara pandang.

Setibanya di menara pandang, hamparan luas hutan bakau itu semakin menghijaukan mata. Hadir pula beberapa burung punai dan elang, terbang melintas seakan turut menyambut tamu datang. Suasana seperti ini sangat jarang ada di kota besar seperti Kuala Lumpur dan Jakarta.

 Dijelaskan Sopandi kepada pelancong, kawasan hutan bakau di objek wisata itu luasnya sekitar 10 hektar. Menara pandang dan joging trek di tempat itu dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2019 lalu.

 "Luas hutan bakau di Desa Bokor seluruhnya 390 hektar. Kalau di kawasan ekowisata mangrove ini hanya 10 hektar. Tinggi menara pandangnya 9 meter. Suasana asri Lokasi ini termasuk tempat favorit para pelancong ketika berkunjung ke Bokor," katanya.

 Setelah puas mengunjungi kawasan wisata mangrove rombongan wisatawan menuju ke perkampungan warga. Pemandangan rumah warga dengan arsitektur khas Melayu menjadi ciri khas di Desa ini. Senyum sapa para penduduk sangat ramah menyambut tamu yang datang ketika saling berpapasan di jalan.

 Wisatawan dari Malaysia, Zarnizar ketika diwawancari mengatakan, sangat senang ketika mengunjungi Desa wisata itu. Menurutnya, air sungai di Bokor terlihat bersih tanpa ada sampah terapung.

 "Ruang-ruang untuk berehat dan toilet turut disediakan mengikut standard international. Segar sekali udara di Hutan Mangrove tersebut. Papan information juga banyak terdapat disana, itu mempercepat proses mendapatkan info," kata Zarnizar.

 Mayoritas warga di Desa Bokor menurutnya sangat sopan dan santun. Cara berbicara mereka mirip dengan orang melayu Malaysia. Masakan yang di hidangkan pun enak seperti cita rasa yg ada di Malaysia. Desa wisata Bokor memiliki 4 dusun yaitu Dusun durian, Dusun cempedak, Dusun manggis dan Dusun kelapa. Lokasinya berada di tepi sungai Bokor yang mengalir dari tengah Pulau Rangsang menuju Selat Hitam.

 Di desa ini, selain bisa mengunjungi ekowisata bakau dan jelajah kampung, para pelancong juga bisa menjajal wisata lainya seperti, telusur Sungai Bokor, wisata melihat kunang-kunang pada malam hari, memancing ikan sambil mencari kerang dan menjala udang.

 Kemudian, ada juga atraksi lari di atas tual sagu, permainan gasing, mencicipi kuliner lokal dan melihat hasil kerajinan tangan warga Desa. Pada bulan Juli 2020 akan datang, Desa Bokor akan menggelar agenda wisata ’Pesta Sungai Bokor’. Berbagai atraksi pertunjukan bakal digelar pada iven ini.(adv/egp)

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook