MANILA (RIAUPOS.CO) – Pemberontak komunis di Filipina memanfaatkan keadaan tak menentu pasca dilanda badai Melor. Mereka menyerang konvoi militer yang sedang mengantar bantuan logistik kepada korban bencana.
Seperti diberitakan World Bulletin yang mengutip keterangan seorang petugas penanggulangan bencana yang mengatakan, serangan yang dilancarkan kemarin itu menyebabkan dua tentara terluka.
“Konvoi tentara itu disergap ketika mengantar bantuan makanan kepada penduduk di kawasan yang dilanda bencana badai,” kata petugas tersebut, Alexander Pama.
Pemberontak yang tergabung dalam Tentara Rakyat Baru itu, melancarkan kampanye perlawanan terhadap pemerintah sejak 40 tahun lalu. Serangan kemarin dilancarkan lima hari sebelum gencatan senjata sepihak yang mereka tawarkan.
Sementara itu, 41 orang tewas akibat badai tersebut. Empat orang masih hilang dan hampir 750.000 orang diungsikan ke pusat bantuan. Kebanyakan dari mereka ini diperkirakan bakal merayakan Hari Natal di situ.
Badan Penanggulangan Bencana di sana dalam kalkulasinya memperkirakan, kerugian yang dialami, terutama dari musnahnya kawasan pertanian akibat Badai Melor
ini, lebih dari 935 juta peso.(zar)