Hal yang sama juga dilakukan terhadap ketersediaan gas elpiji terutama ukuran subsidi 3 kg. Sejauh ini Disperindagpas Inhu memonitor gas 3 kg tersedia di pasaran dengan harga yang masih terjangkau. ‘’Kita selalu meminta kepada agen apalagi pangkalan untuk tidak menjual di atas harga eceran tertinggi (HET). Ini terus kita pantau. Berbagai laporan yang disampaikan masyarakat misalnya tentang tingginya harga kita tindak lanjuti dengan menelusuri di mana letak permasalahannya,’’ katanya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Inhu, Hikmat Praja
Mengenai harga elpiji hingga ke tangan masyarakat yang kadang tidak sesuai harga HET, Hikmat Praja mengatakan bisa saja terjadi karena ada tambahan biaya transportasi misalnya ke tempat masyarakat yang cukup jauh.
‘’Untuk menjamin ketersediaan, kita lakukan pengawasan dan imbauan kepada masyarakat yang mampu agar tidak menggunakan gas 3 kg. Gunakanlah gas di luar 3 kg karena itu untuk masyarakat kurang mampu. Kita bisa baca di tabungnya tertulis untuk masyarakat miskin. Jadi hendaknya masyarakat mampu janganlah menggunakan gas 3 kg. Soalnya gas ini kan pakai kuota yang disesuaikan dengan jumlah masyarakat kurang mampu di suatu daerah,’’ katanya lagi.
Karenanya Disperindag Inhu memperkirakan stok pangan hingga beberapa bulan ke depan aman. Data perkiraan yang dikumpulkan dari April hingga Desember 2020 beras sebanyak 7.110 ton, gula pasir 1.860 ton, minyak goring curah (tanpa merek) 3.285 ton, minyak goring dalam kemasan 337.500 liter, daging sapi 37,5 ton, daging ayam ras 162 ton. Kemudian telur ayam ras sebanyak 223.335 kg, susu kental manis 65.664 kaleng, susu bubuk 400 gram 54.720 kotak, tepung terigu 816 ton. Kacang kedele 374 ton, kacang tanah 123 ton, cabai 96 ton, bawang merah 155 ton, bawang putih 44 ton, BBM solar 45.207.000 liter, BBM premium 31.700.250 liter, dan elpiji 3 kg 2.568.249 tabung.
Di sektor industri, Hikmat mengatakan pandemi virus corona sangat berdampak kepada pelaku industri kecil masyarakat. Tidak sedikit di antaranya yang berhenti beroperasi dan berimbas pada penghentian kegiatan bagi para pekerjanya. ‘’Kita sudah mendapatkan pendataan para IKM yang terdampak ini. Umumnya usaha keluarga. Mereka sudah sampaikan keluhan dan permasalahan yang mereka hadapi akibat pandemi ini dan kami juga sudah buatkan laporan ke pimpinan,’’ katanya.
Dari sisi pertanian, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Inhu Paino menyebutkan, pihaknya mengambil langkah untuk menjaga produksi tanaman pangan melalui pengawalan terhadap luas penanaman dan luas lahan panen padi.
Dinas Pertanian juga menyampaikan sepuluh hal penting dalam pencegahan penyebaran Covid-19 dan imbauan agar petani tidak ikut panik, tetap melakukan usaha pertaniannya seperti biasa guna menjaga stabilitas ketersediaan pangan. Selanjutnya melakukan imbauan kepada perusahaan perkebunan baik kebun maupun pabrik untuk tetap beroperasi agar perekonomian masyarakat tidak terlalu terdampak oleh kejadian pandemic Covid-19.
‘’Kami tetap memberikan pelayanan peternakan dan kesehatan hewan yang dilakukan secara individual melalui permintaan petani dengan tetap mengedepankan protocol Covid-19 dalam melakukan pelayanan guna menjaga populasi hewan ternak tetap sehat sehingga produksi daging tetap stabil,’’ kata Paino.(adv)