Riau Gencar Promosikan pariwsata sabagai Potensi Selain Migas dan Perkebunan

Advertorial | Jumat, 18 Desember 2015 - 09:16 WIB

Riau Gencar Promosikan pariwsata sabagai Potensi Selain Migas dan Perkebunan
Plt Gubri Louncing Cerita Baru Center Pusat Promosi Pariwisata Terpadu di Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Prov Riau..

DINAS Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Riau terus berusaha untuk mengembangkan dan mempromosikan daerah-daerah wisata yang ada di wilayah Riau. Salah satu upaya agar pariwisata Riau lebih dikenal bagi para wisatawan dalam dan luar negeri, yaitu dengan membuat pusat promosi pariwisata terpadu. Dimana, saat ini Disparekraf Riau telah mendirikan Cerita Baru Centre (CBC).

"CBC merupakan wadah informasi bagi seluruh wisatawan mancanegara yang ingin mengetahui daerah wisata di kabupaten/kota se-Riau. Di dalam CBC inilah akan diceritakan keunggulan pariwisata kawasan Riau," terangnya.

Plt Gubri Arsyadjuliandi Rahman meresmikan terobosan baru yang digagas Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Fahmizal Usman

Plt Gubri Louncing Cerita Baru Center Pusat Promosi Pariwisata Terpadu di Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Prov Riau

Selama ini, menurut Fahmi, Riau hanya dikenal dengan sektor perkebunan dan migas saja. Padahal, potensi destinasi pariwisata di Riau pun lebih banyak dan juga cukup bagus bila dibandingkan dengan Sumatera Barat (Sumbar).

"Salah satu sektor yang saat ini mendapat perhatian serius dari Bapak Plt Gubernur Riau adalah sektor pariwisata. Sebab, apa yang kita miliki di Riau juga tidak kalah dengan wisata daerah lain. Namun, selama ini keberanian untuk melakukan terobosan pengembangan pariwisata masih kurang. Untuk itu, sudah saatnya potensi-potensi wisata di Riau ini diperkenalkan," paparnya.

Fahmizal Usman menambahkan, Disparekraf Riau juga akan mempromosikan wisata yang ada di Bumi Melayu Lancang Kuning melalui berbagai tahapan, seperti dengan pelaksanaan even-even nasional maupun internasional.

"Kita memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada kabupaten/kota dalam mempromosikan wisatanya melalui CBC, termasuk bagi para pelaku industri, hotel, kuliner dan transportasi. Inilah yang akan menjadi tempat pusat promosi terpadunya," imbuhnya.

Melalui CBC, ia melanjutkan, maka akan lebih memperluas promosi wisata di Riau  dengan program Paid Media Ouned media dan Social media (POS). Dari berbagai media lah akan tertulis cerita baru wisata Riau yang nantinya dapat di baca oleh semua wisatawan.

Disamping itu, Fahmi menambahkan lagi, Disparekraf Riau kini tengah melakukan komunikasi dengan pihak produser acara "My Trip My Adventure" yang tayang di Trans7 agar bersedia datang ke salah satu eko park yang ada di Riau.

Banyak potensi wisata seperti Candi Muara Takus terletak di Kabupaten Kampar, merupakan peninggalan sejarah Sriwijaya yang membuktikan bahwa kawasan Riau ini sudah menjadi pusat kebudayaan sejak dulu kala. Selain itu, Istana Siak, di Kabupaten Siak, juga membentang peradaban masa lalu masyarakat yang mendiami negeri ini. Dua peninggalan bersejarah ini menjadi saksi bahwa Riau bergeliat sudah sejak lama. Dan kedua bukti sejarah ini mendedahkan peradaban Riau saangatlah tinggi, sehingga dua kerajaan besar bertapak di sini.

PPlt Gubri Louncing Cerita Baru Center Pusat Promosi Pariwisata Terpadu di Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Prov Riau,

Seperti wisata budaya Pacu Jalur yang setiap tahun dilaksanakan oleh masyarakat Kuansing. Budaya lomba pacu jalur yang telah berumur ratusan ini biasanya digelar pada bulan Agustus. Konon pada Zaman penjajahan Belanda, pacu jalur diadakan untuk memperingati hari ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina. Namun saat ini lomba pacu jalur dilaksanakan untuk memeriahkan HUT RI. Event tahunan ini telah menarik minat wisatawan untuk berbondong-bondong mendatangi kabupaten Kuansing.

Selain itu kebudayaan yang tak kalah menarik perhatian adalah ritual bakar tongkang. Ketika tradisi ini dilaksanakan, kota Bagansiapiapi akan dipadati komunitas Tionghoa. Perantau sukses yang tersebar di Eropa, Amerika, Australia maupun Asia akan berbondong-bondong pulang untuk mengikuti ritual tersebut.

Destinasi menarik lainnya yang dimiliki Riau adalah, situs Kerajaan Melayu, Kerajaan Siak Sri Indrapura. Istana yang dirancang arsitek asal Jerman ini dibangun oleh Sultan Siak XI pada 1889 dan rampung pada 1893. Luas bangunan sekitar 1.000 meter persegi di tengah lahan seluas 32.000 meter persegi dengan ciri khas Melayu, Eropa, India dan Timur Tengah.

Dan masih banyak lagi potensi pariwisata di Riau yang saat ini belum terekspos secara maksimal, ini membangkitkan optimisme bahwa kedepan, provinsi Riau akan mampu bersaing dengan provinsi lain dalam sektor pariwisata.

 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau optimis. Kini, mulai gencar mempromosikan pariwisata di Riau dengan konsep wisata berbasis budaya. Pemprov Riau optimis dengan sangat banyak sekali tujuan wisata Riau berbasis budaya.

Selain itu banyak wisata unik dan purbakala yang ada di Riau. Bahkan wisata Bono yang ada di Teluk Meranti merupakan seven ghosts di dunia yang menjadi tujuan surfing turis asing. Kita optimis pariwisata di Riau yang belum diangkat akan terus kita terus melakukan promosi.

Untuk mendorong usaha-usaha pengembangan sektor wisata yang berpotensi seperti di Riau tentu membutuhkan rincian, keseriusan dan konsep pemerintah daerah Menurut Plt Gubri Andi Rachman sapaan akrab Plt Gubri, Riau memiliki potensi besar dalam bidang pariwisata, hanya saja untuk mengangkatnya perlu gencar dilakukan pemasaran. Masih banyak wisata-wisata Riau yang belum dikenal masyarakat luas karena kurangnya promosi.

"Kita harus optimis. Wisata kita tidak kalah dengan negara lainnya. Riau memiliki keunggulan di sektor pariwisata berbasis kebudayaan. Kita hanya perlu memasarkannya," katanya.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook