GUNA mewujudkan komitmen Provinsi Riau menjadi pusat budaya, Pemprov Riau terus menggesa dan membenahi berbagai kegiatan di seluruh sektor pemerintahan. Di antaranya kegiatan yang merupakan pusat pendukung untuk Riau ke depan. Seperti pembangunan bidang infrastruktur, pariwisata, perekonomian dan lainya.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA, mengharapkan, untuk mewujudkan visi misi Riau 2020 yang merupakan cita-cita gemilang tersebut, seluruh pihak dari berbagai sektor harus kompak dan mendukung. Sehingga komitmen yang diharapkan mampu terwujudkan. Tambah lagi di usia Riau yang sudah masuk 58 tahun ini.
Dalam memperingati hari jadi Riau yang ke-58, Plt Gubri menyampaikan, untuk ke depan Riau tidak lagi akan melakukan perubahan karena Riau sudah berubah. Di mana tinggal pembenahan dan mengembangkan yang ada. Seperti perekonomian di mana saat ini Provinsi Riau sudah termasuk pusat kegiatan ekonomi Asia Tenggara, yang dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi dan lajunya investasi yang masuk ke Provinsi Riau.
Selain itu di sisi kebudayaan, Riau juga sudah on the track (berjalan di jalurnya), yang tinggal penyelesaian hingga tahun 2020. Sehingga Provinsi Riau menjadi pusat kebudayaan Melayu segera terwujud, di mana untuk penyelesaian itu Provinsi Riau terus memperisiapkan sektor pendukung, seperti dinas kebudayaan yang fungsinya menjadi regulasi dan koordinasi, sekaligus mengawasi kebudayaan Melayu.
"Ini tidak ada tawar menawar lagi, karena untuk Visi Riau 2020 ini sudah ada Perdanya,” kata Andi Rachman Panggilan Akrabnya.
Sebagai tempat tinggal dan kampung halaman tambah Andi Rachman, masyarakat Riau dari seluruh pihak diharapkannya wajib mendukung dan melaksanakan komitmen untuk menjadikan Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara. Dimana, visi yang tertuang dalam RPJMD tersebut, memang ada yang bisa diselesaikan, dan ada yang perlu disesuaikan dengan perkembangan daerah. “Yang jelas semua harus bisa terus nyambung, misalnya pendidikan, SDM dan infrastruktur,” ujarnya.
Adapun SDM yang dimaksud itu katanya, dengan terus menggesah perubahan-perubahan di daerah seiring makin tumbuhnya daerah Riau dan makin dinamisnya juga diiringi dengan adanya peraturan baru dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya. Maka itu SDM harus terus ditingkatkan terus baik melalui pendidikan, pelatihan, dan berbagai kegiatan lainnya, di sektor lain RPJMD yang perlu menyesuaikan.
"Yang pasti terus diupayakan dengan tetap harus berada di koridor dalam track yang sudah disiapkan,” paparnya.
Mulai dari menganggarkan, merencanakan dan melaksanakannya, jelas Plt Gubri harus sinkron antara kabupaten/kota dengan provinsi yang juga sesuai jalur yang disiapkan pemerintah pusat. Karena di usia 58 tahun, tentu penyesuaian RPJMD juga perlu sebagai dampak adanya dinamika yang mengharuskan penyesuaian dilakukan. Dengan maksud jelas Plt Gubri supaya tujuan Riau bisa lebih optimal lagi dalam membangun dan mencapai masyarakat sejahtera. Provinsi Riau menurutnya juga tidak boleh kaku karena harus dilihat perkembanganm terlebih masuknya 2015 sebagai tahun pasar bebas atau disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Jadi visi misi dan RPJMD harus dilihat bisa tidak menghadapi MEA. Kalau perlu disesuaikan, dilihat dalam perjalanan. Yang jelas kita harus berbenah mulai sekarang,” tegasnya.Masih mengenai pembenahan, ia menyoroti sisi SDM dan aparat pemerintah. Seperti birokrasi yang ada di pemerintah harus lebih dinamis. Dengan melaksanakan UU 5/2014 tentang reformasi birokrasi Provinsi Riau sudah memulai, dengan akuntabilitas dan keterbukaan.
“Contohnya e-Government, SKPD sudah mulai menerapkan. Juga masalah perbaikan di tranparansi dan akuntabilitas seperti zona integritas,” tuturnya.Kemudian untuk sisi penganggaran di sektor pendidikan sudah terus meningkat. Dimana untuk usulan 2016 dikatakan Plt Gubri sudah lebih dari 20 persen total pagu anggaran. Demikian pula kesehatan sudah lebih 10 persen disiapkan.Masalah lingkungan hidup, lanjutnya, Riau juga sudah mulai ditegakkan masalah kewibawaan pemerintah menerapkan penegakan hukum yang tegas.
Contohnya dalam mengatasi Karhutla, yang tahun ini kejadian Karhutla sudah jauh berkurang dibanding 2014 lalu.Mengenai Infrastruktur, juga komitmen berbenah dilakukan dengan penganggaran dibuktikan fokus pada beberapa ruas jalan. Dimana yang dulunya jalan-jalan rusak ditingkatkan dan diperbaiki.
Melalui perawatan dan peningkatan jalan yang berjalan terus.Demikian pula sektor pariwisata yang berbasis kebudayaan terus digalakkan. “Makanya dipilih tema Riau the Homeland of Melayu. Tetap berpromosi dengan berbasis budaya. Sekaligus untuk menuju visi Riau 2020,” ujarnya.
Dalam sektor investasi di pembangunan itu, ungkapnya, peran swasta juga lebih berperan besar dari pada APBD. Dimana kontribusi swasta dalam pembangunan lebih besar dari anggaran pemerintah. Hal ini akan didorong terus supaya diciptakan iklim investasi yang baik melalui satu pintu. “Sehingga swasta yang ada bisa mengembangkan usahanya, bisa masuk investasi baru. Mengantisipasi seperti ini perlu ditingkatkan pengembangan SDM dan pola rekrutmen internal yang profesional,” jelasnya.
Dengan demikian, melalui pembenahan-pembenahan yang mulai dilakukan. Maka seiring berjalan terus membuat perubahan dalam program kegiatan yang lebih menekankan pada sendi-sendi kehidupan masyarakat. Demi kemajuan Riau dan kesejahteraan segenap lapisan masyarakat. “Tanpa dukungan seluruh pihak, juga tidak akan mungkin. Jadi ayo kita bersama-sama,” ajaknya.(adv)