PROMOSI RIAU

Gubri Teken MoU Wisata Halal dengan Menpar RI

Advertorial | Rabu, 10 April 2019 - 09:34 WIB

Gubri Teken MoU Wisata Halal dengan Menpar RI
TERIMA ANUGERAH: Gubri Drs H Syamsuar MSi menerima anugerah Indonesia Musim Travel Index (IMTI) 2019 di Auditorium Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (9/4/2019). (HUMAS PEMPROV RIAU FOR RIAU POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar MSi melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman tentang pengembangan pariwisata halal Riau dengan Menteri Pariwisata (Menpar) RI Arief Yahya, Selasa (9/4) di Hotel Bidakara, Jakarta. Selain Riau, 11 kota di Indonesia ikut juga menandatangani destinasi prioritas pariwisata halal.

Gubri usai penandatanganan itu mengatakan, pihaknya berharap setelah MoU ini akan semakin menambah angka kunjungan wisatawan mancanegara ke Riau. Tentunya berimbas pada peningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Menurutnya, wisata halal adalah bentuk pelayanan Riau sebagai pihak yang menawarkan jasa wisata, atau pelayanan ramah muslim yang datang berkunjung. Wisata halal ini mengacu pada Global Muslim Travel Indeks yang berstandar dunia.

“Alhamdulillah sudah ditandatangani MoU dengan Kementerian Pariwisata. In sya Allah setelah adanya MoU wisata halal di Riau ini, maka pelancong muslim bahkan nonmuslim tidak ada lagi masalah dengan pelayanan yang kita berikan,” ungkap Syamsuar.

Syamsuar juga menyebutkan, pelayanan wisata halal di Riau ini sasarannya pelancong muslim dari Timur Tengah. Dan tentunya pelancong muslim dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunei, dan Thailand nantinya lebih mudah untuk bertandang ke Bumi Lancang Kuning ini.

“Saya pernah ke Malaysia dan bertanya wisatawan dari mana paling banyak yang datang? Ternyata dari Timur Tengah. Tentunya dengan adanya pelayanan wisata halal Riau, kita bisa menarik wisatawan dari Timur Tengah itu untuk berkunjung ke Riau atau paling tidak kita mendapat imbas dari kunjungan wisatawan Timur Tengah di Malaysia itu,” ucap Syamsuar.

Syamsuar optimis, adanya pelayanan wisata halal ini jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Riau bertambah, apalagi nantinya jika Roro Dumai-Melaka sudah ada. Sehingga hal ini semakin mempermudah pelancong bertandang ke Riau. “Di Thailand saja, ada pelayanan wisata halal. Sehingga negara tersebut banyak dikunjungi turis mancanegara. Apalagi Riau tanah Melayu yang identik dengan Islam, tentunya pelayanan wisata halal ini menjadi keharusan,” ujarnya.

Sesuai data dari Dinas Pariwisata Riau, kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2018 ke Riau naik 30 persen. Yakni sebanyak 146.935 wisatawan. Angka tersebut melebihi dari capaian dua tahun sebelumnya. Pada tahun 2016 tercatat 66.130 orang dan 2017 mencapai 91.484 wisatawan. Karenanya, Syamsuar mengimbau kepada pihak travel tidak lagi membawa wisatawan mancanegara keluar, tapi bagaimana membawa pelancong datang ke Riau.

Soal sosialisasi bahwa pelayanan wisata Riau halal, kata Syamsuar, melalui seluruh pemangku kepentingan. Yakni, pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas pencinta pariwisata, dan media. Syamsuar menjelaskan, sosialisasi dari Pemprov Riau ke kabupaten/kota nantinya pada pemberian izin usaha yang harus memenuhi standar palayanan wisata halal.(sol/adv)

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos

Editor: Eko Faizin









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook