KENALKAN WISATA RIAU KE MANCANEGARA

Dispar Riau Gandeng VITO Malaysia dan Thailand

Advertorial | Minggu, 09 Februari 2020 - 15:00 WIB

Dispar Riau Gandeng VITO Malaysia dan Thailand
Rombongan wisatawan Visit Indonesia Tour Operator dari Malaysia, Thailand dan Jakarta berpose foto bersama ketika akan mengikuti agenda wisata Cian Cui di Kota Selat Panjang.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sejumlah wisatawan dari negara Malaysia dan Thailand datang ke Riau melalui pintu masuk utama Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK)II Pekanbaru. Kedatangan turis itu guna mengunjungi beberapa destinasi di Kota Pekanbaru, Kabupaten Bengkalis sekaligus meramaikan agenda pariwisata perang air atau Cian Cui di Kota Selat Panjang, Riau.

 Rombongan wisatawan mancanegara (wisman) dari dua negara tersebut tiba pada Sabtu (25/1) lalu. Terbagi dari 2 penerbangan. Wisman dari Malaysia tiba pada pukul 10.30 WIB dan dari Thailand pada pukul 15.40 WIB. Kedatangan para pelancong disambut Kasi Pengembangan Pasar Pariwisata, Tengku Riza Tri Wijaya beserta staf Dispar Riau. 

"Rombongan wisman itu adalah Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Thailand dan Malaysia yang pernah dibentuk Kemenparekraf tahun 2019 lalu. Mereka datang membantu promosi dan marketing pariwisata di Riau," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Riau, Raja Yoserizal, Kamis (6/2) di Pekanbaru.

Ia menjelaskan, selain rombongan dari dua negara tersebut, ada juga tamu yang tiba dari Jakarta. Adalah Miss Tourism Internasional 2018-2019, Astari Indah Vernideani dan Miss Cosmo World 2018, Delvia Wirajaya. Kedatangan para duta pariwisata ini untuk mengunjungi destinasi wisata di Riau.

Rombongan wisatawan Visit Indonesia Tour Operator dari Malaysia, Thailand dan Jakarta ketika berkunjung di Kampung Zapin Desa Meskom Kabupaten Bengkalis, Riau.

"Para tamu yang datang, mengikuti kegiatan Perang Air. Rombongan juga mengunjungi Kampung Bandar Senapelan guna menjajal atraksi wisata Pekanbaru Heritage Walk. Setelah itu, melancong ke Kabupaten Bengkalis melihat atraksi tari zapin, rumah tenun dan pantai Selat Baru," Raja Yoserizal menuturkan.

Disampaikan Raja Yoserizal, Tari Zapin di Riau dianggap sebagai buah akulturasi budaya Arab dan budaya Melayu di masa silam. Nilai dan filosofi dari ragam gerak Tari Zapin Bengkalis diciptakan berdasarkan unsur sosial masyarakat pendukungnya.

"Tari Zapin bukan hanya semata-mata sebagai ungkapan ekspresi, tetapi merupakan wajah batiniah dan ekspresi kultural masyarakat yang melahirkan. Lahir di lingkungan masyarakat melayu Riau yang sarat dengan berbagai tata nilai," kata Raja Yoserizal.

 Dijelaskanya, bagi wisatawan domestik dan mancanegara, selain bisa mengunjungi destinasi wisata bahari di Kabupaten yang dijuluki negeri kunjungan itu, Tari Zapin di Bengkalis juga bisa menjadi atraksi wisata unik.

 "Di Kampung Zapin Meskom, selain disuguhi Tari Zapin wisatawan juga ikut belajar menari dan menggali sejarahnya," ujarnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook