ROKANHILIR (RIAUPOS.CO) - Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) menjadi salah satu andalan bagi pemerintah untuk mengatasi persoalan yang berkaitan dengan sanitasi sehat, layak dan bersih bagi masyarakat begitu juga dari segi penyediaan air minum yang siap konsumsi.
Program Pamsimas bisa dipahami sebagai langkah awal yang baik untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap akses sanitasi dan air bersih apalagi disadari sebagian besar kondisi lingkungan masyarakat masih dihadapkan dengan kendala kesulitan akses terhadap dua hal penting bagi kehidupan itu.
Langkah kesiapan disikapi dengan workshop Rencana Asi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RAD-AMPL) di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Rokan Hilir. Kegiatan dihadiri Kepala PRKP Rohil Zulfahmi ST MT, dari perwakilan LSM, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Bappeda, dan DPRD Rohil.
Berikutnya diketahui bahwa sebanyak 20 kepenghuluan di Rokan Hilir akan mendapatkan program Pamsimas yang dijalankan secara efektif dalam tahun 2019.
RAD AMPL dituangkan dalam bentuk Peraturan Bupati (Perbup) sebagai pedoman untuk pelaksanaan Pamsimas 2019. Perbup dimaksud wajib ada yang diantaranya membahas tentang penetapan lokasi Pamsimas, kriteria kepesertaan dan lain-lain.
Terdapat sekitar 39 pihak kepenghuluan yang berminat telah menyampaikan surat minat yang ditindaklanjuti oleh tim, konsultan pendamping dengan melakukan survey awal mengenai kelayakan untuk mendapatkan program itu. Diantara pertimbangan adalah kondisi lingkungan, sumber air dan lain-lain.
Dari jumlah yang mengajukan tambahnya akhirnya disepakati untuk awal sebanyak 20 kepenghuluan akan mendapatkan Pamsimas 2019 yaitu di Bangko, Sinaboi, Kubu, Kubu Babussalam dan Kecamatan Batu Hampar.
Mengingat urgensinya program itu jika terealisasi sesuai dengan yang direncanakan maka hal itu merupakan yang perdana. Untuk alokasi yang disiapkan sebanyak 20 kepenghuluan dari beberapa kecamatan. Sebenarnya ada peluang untuk penambahan kuota program Pamsimas karena ada kabupaten/kota lain di Riau yang kelebihan kuota atau tidak mengambil seluruh dari yang telah dialokasikan.
Diharapkan agar kedepan program itu terus dilaksanakan sekaligus mengalami penambahan untuk alokasi sasaran pasalnya diperkirakan masih banyak daerah yang perlu didukung untuk penyediaan air bersih dan sanitasi layak.(adv)