PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Rombongan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Zainal Abidin Bakar membawa serta investor dalam lawatannya ke Kabupaten Siak pekan lalu. Belasan triliun dikabarkan bakal digelontorkan sebagai investasi Negeri Jiran dalam pengembangan pelabuhan dan Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB).
Ketua DPRD Siak H Azmi SE turut hadir menyambut rombongan hingga melakukan peninjauan ke KITB. Dalam kesempatan itu turut hadir Bupati Siak Drs H Alfedri MSI dan jajaran legislator serta pejabat Pemkab Siak yang berlangsung akhir pekan lalu. Menurut Dubes Malaysia untuk Indonesia Datuk Zainal, tujuan rombongan ke Riau dan Siak khususnya selain melihat sendiri pembangunan di Kabupaten Siak, juga melihat investasi yang sedang dilaksanakan salah satu perusahaan Malaysia. Syarikat Malaysia BGMC namanya.
"Menurut mereka, investasi itu adalah proyek besar yang akan membawa banyak manfaat. Tidak hanya bagi pembangunan ekonomi Kabupaten Siak, juga Indonesia. Mereka juga berharap dukungan dari Pemkab Siak untuk pembangunan infrastruktur di antaranya jalan, air bersih, dan pembangkit listrik," kata Azmi perihal pertemuan dan tinjauan pekan lalu tersebut.
Diungkapkannya, jumlah anggaran investasi yang digelontorkan bagi KITB sekitar lebih dari 1 miliar dolar AS atau sekitar belasan triliun rupiah. Memang diakuinya jumlah dana yang amat besar dari perusahaan Malaysia yang berinvestasi di Tanah Air. Karena nominal investasi besar pula, Ketua DPRD Siak pun berharap agar pemkab dapat lebih fokus dan serius dalam menyikapi peluang dan tantangan dalam pengembangan KITB.
"Pemda Siak harus segera menyikapi terhadap hal-hal yang bakal jadi penghambat investasi," pesannya.
Politikus Golkar ini mengaku sangat menyambut baik kehadiran investor di Siak. Salah satunya di kawasan Industri Tanjung Buton. Selaku ketua dewan, dia pun menyampaikan harapan agar investor yang datang sedapat mungkin memberikan kontribusi untuk daerah.
"Juga harus berfaedah bagi masyarakat Siak. Berikut sebagai peluang bagi tenaga kerja masyarakat Kabupaten Siak," harapnya.
Karena bagaimanapun, lanjut Azmi pengembangan pelabuhan dan KITB, merupakan harapan yang sudah lama diinginkan terhadap kemajuan daerah dimaksud.
"KITB sebagai pengganti sumber pendapatan dari sektor migas yang selama ini kita andalkan. Jadi seluruh sektor yang bersentuhan langsung masyarakat harus bergerak dengan investasi yang besar ini," katanya.
Perusahaan Malaysia yang berinvestasi di KITB adalah BGMC Sdn Bhd. Perusahaan ini bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Di antaranya PT KITB dan PT Samudera Siak. Keduanya bersama BGMC membuat anak perusahaan PT Industrial Park dan PT Tanjung Buton Port. KITB sendiri sudah menjadi proyek strategis nasional sehingga mendapat perhatian kementerian dan lembaga terkait. Perhatian itu, berupa pembangunan jalan, dan air bersih. Selain itu, pembangkit listrik yang tengah ditawarkan ke PLN maupun swasta.
Dengan pengembangan ini diharapkan dapat terwujud kawasan ekonomi baru di Siak dan Riau sehingga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat secara lebih merata. Dalam kesempatan itu juga hadir Vice Chairman BGMC Datuk Haji Mohd Arifin bin Mohd Arif. Pihak investor dikabarkan membangun masing-masing 300 hektare pelabuhan dan kawasan industri. Sektor yang diharapkan akan memakai jasa ini adalah minyak mentah, minyak kelapa sawit, pupuk, dan lainnya. Pemanfaatan tenaga kerja lokal juga menjadi hal yang jadi atensi legislator Panglima Ghimbam dalam pengembangan kawasan ini.(egp/adv)