JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyebut bakal ada penggerusan kepercayaan atau trust issue dari warga Nahdlatul Ulama kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Hal itu sehubungan dengan pencopotan Kiai Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jawa Timur (Jatim).
“Nanti timbul distrust ketidakpercayaan warga Nahdliyin kepada PBNU,” kata Cak Imin di sela-sela melakukan kegiatan kampanye di wilayah Madiun, Jawa Timur, Sabtu (30/12) . Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menegaskan bahwa pencopotan terhadap Kiai Marzuki Mustamar telah mencederai tradisi NU. Sebab, sepanjang sejarah NU belum pernah ada terjadi hal itu.
“Dalam sejarah NU tidak pernah ada pemecatan atau pemberhentian. Karena perjuangan itu kultural kok. Nah saya khawatir kalau itu diteruskan itu akan memunculkan Nahdliyin tidak percaya PBNU. Itu bahaya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberhentikan KH Marzuki Mustamar dari jabatan ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim). Keputusan tersebut dinyatakan tidak berkaitan dengan isu politik, khususnya pemilihan umum presiden dan wakil presiden (pilpres).
Pemberhentian KH Marzuki Mustamar tertuang dalam surat keputusan yang ditandatangani Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf. Dalam surat itu tertulis, keputusan ditetapkan di Jakarta pada 16 Desember 2023. Berbagai interpretasi pun muncul. Termasuk yang menduga terkait dengan pilpres.(jpg)
”Kabarnya, ada usulan dari Syuriah PWNU Jatim. Dugaan saya, mungkin karena pilpres,” kata KH Abdussalam Shobib, pengasuh Ponpes Denanyar Jombang yang juga mantan wakil ketua PWNU Jatim, kemarin.(jpg)