JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Penyelidikan nasib roket luar angkasa India yang hilang saat mendekat ke bulan menemukan titik terang. NASA, lembaga luar angkasa AS, menduga bahwa Vikram, alat pendarat yang diangkut GSLV Mk-III, mengalami pendaratan keras di bulan.
Dalam pernyataan resminya, Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) milik NASA sedang melewati titik tujuan Vikram 17 September lalu. Titik yang dimaksud adalah sekitar 600 kilometer dari kutub selatan bulan. Daerah tersebut belum banyak dijelajahi manusia.
Diduga, pendarat yang mengangkut Pragyan, alat penjelajah bulan, itu menabrak permukaan bulan dengan keras. Sebab, tak ditemukan sinyal atau tanda-tanda dari mereka.
”LRO lewat saat petang. Karena itu, banyak bayangan. Mungkin Vikram bersembunyi di antara bayangan tersebut.” Demikian bunyi pernyataan NASA, sebagaimana dilansir BBC.
NASA berjanji kembali melihat nasib Vikram Oktober nanti. Menurut mereka, gambar yang didapat bulan depan bakal lebih jelas dengan pencahayaan alami siang. Diharapkan, gambar bulan depan bisa menentukan nasib misi luar angkasa Chandrayaan-2.
Chandrayaan-2 (Moon Vehicle 2) merupakan proyek ambisius pemerintah India. Pesawat yang diluncurkan Indian Space Research Organization (ISRO) 7 Juli lalu itu ”hanya” menyerap anggaran USD 150 juta atau sekitar Rp 2 triliun. Setengah dari anggaran film Avengers: Endgame, yaitu USD 356 (Rp 5 triliun).
Dengan anggaran yang relatif sedikit, mereka ingin menjadi negara keempat yang bisa mendarat dan selamat di bulan. Sayang, saat mereka mencapai jarak 21 kilometer dari permukaan bulan, komunikasi dengan Vikram terputus.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman