JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kendati dinilai kuno, minim fitur dan membosankan sebagai media sosial (medsos), nyatanya Twitter masih memiliki banyak penggemar. Tak jarang, beberapa peristiwa besar juga lahir, muncul dan trending di Twitter dan melampaui medsos lainnya seperti Facebook atau Instagram.
Salah satu fitur terbaik yang disuguhkan Twitter adalah kemampuannya untuk menjangkau pengguna publik dengan memanfaatkan fitur Mention ke username mereka. Namun, fitur ini juga memiliki kekurangan. Fitur ini dapat dengan mudah disalahgunakan oleh pengguna tidak bertanggung jawab. Dan menjawab tantangan tersebut, Twitter dilaporkan tengah mengembangkan cara untuk mengendalikan fitur Mentions.
Seperti dikutip dari Engadget, menurut peneliti dan insinyur privasi Jane Manchun Wong, perusahaan sedang menguji kemampuan untuk memblokir Mention (biasa dilakukan dengan simb @) sepenuhnya, atau membatasinya untuk orang yang sudah mengikuti Anda.
“Twitter sedang bekerja untuk memungkinkan Anda mengontrol siapa yang dapat menyebut Anda di Twitter,” tulis Wong dalam cuitan di akun Twitter-nya belum lama ini.
Tweet tersebut disertai dengan tangkapan layar untuk menunjukkan kontrol yang memungkinkan pengguna memilih tiga opsi izin mention, yaitu ‘siapa pun dapat menyebut Anda’ yang merupakan cara kerja Twitter saat ini secara default, ‘membatasi sebutan hanya untuk orang yang Anda ikuti’, atau ‘nonaktifkan sepenuhnya’.
Di sisi lain, perancang privasi Twitter Dominic Camozzi awalnya mengkonfirmasi bahwa fitur tersebut sedang dalam pengerjaan, tetapi seperti yang dilaporkan The Verge, ia kemudian menghapus konfirmasi itu.
Meski masih dalam tahap pengujian lebih lanjut, memberi pengguna kontrol yang lebih terperinci atas Mention sejalan dengan fitur privasi terbaru Twitter lainnya, seperti membatasi balasan dan kemampuan untuk tidak menyebut diri Anda sendiri dari utas.
Meski mungkin membuat Twitter tampak kurang terbuka, namun kontrol penyebutan pada akhirnya akan membuat layanan ini menjadi pengalaman yang lebih baik bagi pengguna yang mau tidak mau menjadi sasaran candaan atau bahkan cyber bullying.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra