TikTok Dapat Sorotan Tajam Lagi dari AS, Dituduh Menipu dan Masalah Privasi

Teknologi | Sabtu, 17 Juni 2023 - 08:08 WIB

TikTok Dapat Sorotan Tajam Lagi dari AS, Dituduh Menipu dan Masalah Privasi
Ilustrasi: TikTok kembali mendapat sorotan dari AS karena dituduh menipu dan masalah privasi.   (KASPERSKY)

WASHINGTON DC (RIAUPOS.CO) - TikTok, platform media sosial populer asal Cina sekali lagi disorot Amerika Serikat (AS). Hal ini setelah Senator Richard Blumenthal dan Marsha Blackburn menuduh perusahaan menyesatkan Kongres terkait penyimpanan dan pembagian data pengguna.

Dilansir dari PhoneArena, dalam surat tertanggal 6 Juni lalu, anggota parlemen menuntut jawaban atas serangkaian pertanyaan terkait praktik data TikTok. Mereka menyoroti kekhawatiran tentang penyimpanan informasi sensitif dan keterlibatan server yang berbasis di Cina.


Tuduhan tersebut menimbulkan pertanyaan tentang privasi pengguna, keamanan nasional, dan transparansi perusahaan. Para Senator juga telah menyusun daftar 14 pertanyaan yang harus dijawab TikTok sebelum 16 Juni.

Senator Blumenthal dan Blackburn mengungkapkan keprihatinan mereka tentang tanggapan TikTok yang berulang kali menyesatkan atau tidak akurat terkait keselamatan pengguna dan keamanan nasional. Mereka merujuk pada laporan New York Times yang mengklaim bahwa data pengguna, termasuk SIM dan materi pelecehan seksual anak, dibagikan di dalam TikTok dan perusahaan induknya, ByteDance, melalui platform perpesanan internal yang disebut Lark.

Laporan tersebut selanjutnya menyatakan bahwa keseluruhan data pengguna di Lark dapat diakses oleh karyawan ByteDance, termasuk yang berbasis di Cina. Forbes juga menerbitkan artikel yang menuduh TikTok menyimpan informasi keuangan kreatir TikTok AS, termasuk informasi pajak dan nomor jaminan sosial di markas mereka.

Para Senator menunjukkan bahwa CEO dan karyawan TikTok sebelumnya telah memberikan kesaksian bahwa data pengguna disimpan di Amerika Serikat dan Singapura. Namun, pengungkapan dari laporan Times menunjukkan sebaliknya, menyebabkan kekhawatiran tentang keakuratan pernyataan sebelumnya yang dibuat oleh perwakilan TikTok.

Para Senator mempresentasikan daftar 14 pertanyaan yang mereka minta agar TikTok dijawab paling lambat 16 Juni. Pertanyaan-pertanyaan ini mencakup berbagai topik, seperti penyimpanan data pengguna di server Tiongkok, akses yang diberikan kepada karyawan yang berbasis di Tiongkok, klarifikasi kesaksian sebelumnya, keterlibatan TikTok dalam produk ByteDance lainnya, dan tindakan yang diambil untuk menyelidiki berbagi data dengan otoritas Tiongkok.

Tuduhan terhadap TikTok menekankan pentingnya akuntabilitas dalam penanganan data pengguna. Pengguna mempercayakan platform dengan begitu banyak informasi pribadi mereka akhir-akhir ini, termasuk nomor kartu debit/kredit dan yang terpenting, kata sandi, dan sangat penting bagi perusahaan untuk sangat transparan tentang praktik data mereka.

Saat penyelidikan kongres terungkap, masih harus dilihat bagaimana TikTok akan menanggapi permintaan klarifikasi Senator dan apakah tindakan tambahan akan diambil untuk mengatasi masalah seputar privasi pengguna dan keamanan nasional.

Namun yang pasti, TikTok memang kerap disorot pihak AS. Trust issued dengan TikTok yang merupakan perusahaan dari Cina tak kunjung mereda dan merupakan salah satu buntut dari perang dagang AS-Tiongkok yang sudah terjadi beberapa tahun ini.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook