JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Penelitian terkait Bumi tampaknya tidak akan pernah ada habisnya. Lapisan demi lapisan, inti demi inti di perut Bumi terus menelisik rasa penasaran para ilmuwan untuk melakukan penelitian. Terbaru, para peneliti masih menemukan lebih banyak tentang pusat Bumi dan tampaknya sejauh ini penelitian terkait hal tersebut masih akan berlanjut.
Sebuah tim di Universitas Nasional Australia (ANU) telah menemukan bukti adanya lapisan baru pada bumi yang berada di dalam inti dalam. Inti terdalam ini adalah bola paduan besi-nikel yang, seperti yang dijelaskan oleh profesor Hrvoje Tkalčić, adalah “catatan fosil” dari sejarah kuno bumi. Diketahui sejauh ini, sains hanya mengenal empat lapisan yang mencakup kerak bumi, mantel, inti luar dan inti dalam bumi.
Para ilmuwan menemukan inti ‘tersembunyi’ dengan mempelajari gelombang seismik yang bergerak bolak-balik melintasi seluruh diameter bumi hingga lima kali. Penelitian sebelumnya hanya melihat pantulan tunggal. Gelombang gempa kemudian menyelidiki tempat-tempat di dekat pusat bumi pada sudut yang menyarankan struktur kristal yang berbeda di dalam lapisan terdalam. Secara efektif, paduan tersebut memiringkan waktu tempuh gelombang saat mereka melewatinya. Temuan ini membuka cara baru untuk menyelidiki inti dalam, menurut penulis utama Thanh-Son Phạm. ANU juga percaya petunjuk inti terdalam pada peristiwa besar di masa lalu bumi yang memiliki dampak “signifikan” pada jantung planet yang kita huni saat ini.
Seperti yang dijelaskan para peneliti kepada The Washington Post, itu juga bisa membantu menjelaskan pembentukan medan magnet bumi. Medan magnet memainkan peran utama dalam mendukung kehidupan karena melindungi Bumi dari radiasi berbahaya dan menjaga agar air tidak hanyut ke luar angkasa. Wawasan tersebut diharapkan dapat membantu dengan studi tentang dunia lain.
Mars diyakini sebagai planet tandus karena kehilangan medan magnetnya kira-kira empat miliar tahun yang lalu, tanpa meninggalkan perlindungan terhadap angin Matahari dan badai debu yang menghanyutkan atmosfer dan lautan. Pemburu planet ekstrasurya, sementara itu, dapat menggunakan pengetahuannya untuk mencari dunia yang layak huni.
Kehadiran struktur inti mirip bumi tidak dijamin untuk menunjukkan kelangsungan hidup, tetapi mungkin berperan dalam mempersempit calon planet yang ada kemungkinan untuk dihuni.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman