Terobosan Baru, Ilmuwan Kembangkan Teknologi Kamera Kapsul Mini

Teknologi | Jumat, 09 Juni 2023 - 08:15 WIB

Terobosan Baru, Ilmuwan Kembangkan Teknologi Kamera Kapsul Mini
Ilustrasi: Kamera mini seukuran pil yang bisa dikendalikan dengan remote sedang dikembangkan untuk endoskopi tingkat lanjut. (ANX ROBOTICA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Endoskopi kapsul video yang dapat dicerna telah ada untuk sementara waktu. Namun fungsi endoskopi berbasis kamera yang ada saat ini masih sangat terbatas dan tidak dapat dikontrol oleh dokter, bergantung sepenuhnya pada gravitasi dan sistem pencernaan untuk bergerak.

Mencoba mengatasi masalah saat ini, sekelompok ilmuwan dari GW School of Medicine & Health Sciences membuat terobosan baru. Para ilmuwan ini baru saja mengatasi batasan itu dengan mengembangkan kapsul berbentuk pil yang memungkinkan kendali jarak jauh.


Teknologi ini memungkinkan dokter secara harfiah menggerakkan kapsul video mini, yang disebut NaviCam, di seluruh sistem pencernaan untuk memvisualisasikan dan memotret area masalah potensial, menawarkan alternatif potensial untuk endoskopi tradisional. Ini menggunakan magnet eksternal dan joystick gaya video game untuk mengontrol gerakan.

“Endoskopi tradisional adalah prosedur invasif untuk pasien, belum lagi mahal karena perlu anestesi dan cuti kerja,” kata Andrew Meltzer, profesor Kedokteran Darurat di GW School of Medicine & Health Sciences.

 

“Kapsul yang dikontrol secara magnetis dapat digunakan sebagai cara cepat dan mudah untuk menyaring masalah kesehatan di saluran pencernaan bagian atas seperti bisul atau kanker perut," lanjut Meltzer.

Teknologi ini masih dalam tahap pengujian meski hasilnya positif. Meltzer dan rekan-rekannya di perusahaan teknologi medis AnX Robotica melakukan penelitian terhadap 40 orang dan menemukan bahwa dokter dapat secara akurat mengontrol kapsul ke semua bagian utama perut dengan tingkat keberhasilan visualisasi 95 persen.

Pasien-pasien ini juga menjalani endoskopi tradisional untuk memastikan bahwa kamera tidak melewatkan lesi berisiko tinggi. Manfaat potensial bagi pasien beragam, karena kamera dirancang untuk mendeteksi perdarahan, pembengkakan, dan lesi.

Teknologi yang sedang dikembangkan ini juga dapat secara otomatis mengirimkan video dan gambar untuk ditinjau lebih lanjut. Studi resmi menunjukkan bahwa menggunakan kapsul kamera tidak menimbulkan risiko kesehatan, meskipun teknologinya tidak memungkinkan untuk biopsi, karena merusak bagian dalam tubuh.

Para peneliti mencatat program uji coba ini masih dalam tahap awal dan “percobaan yang jauh lebih besar dengan lebih banyak pasien” sudah di depan mata.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook