JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Publik dunia masih menyoroti kasus kebocoran data yang dialami Facebook. Bukan hanya di Amerika, belakangan pengguna Facebook di Indonesia pun terkena imbasnya.
Indonesia pun masuk dalam statistik angka kebocoran data Facebook bukan tanpa alasan. Setelah mengungkap angka kebocoran data yang belakangan ini hanya menjadi rumor, Facebook akan memberikan notifikasi atau pemberitahuan.
Adapun notifikasi akan disampaikan perihal kebocoran data pengguna. Dari laman NewsroomFacebook, Senin (9/4/2018), Facebook akan mengungkap dan memberikan notifikasi apakah akun sebagai pengguna Facebook menjadi korban kasus penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica atau tidak.
Kemudian, Facebook juga akan menampilkan informasi seputar aplikasi yang terhubung dengan akun pengguna di bagian paling atas News Feed. Dengan demikian, pengguna dapat tahu informasi apa saja yang diketahui aplikasi tersebut.
"Pada 9 April, kami akan beri tahu aplikasi apa saja yang mengambil data dari Facebook. Mereka bisa menghapus aplikasi yang tidak diinginkan," tulis Facebook dalam newsroom-nya.
Hal itu berarti Facebook akan mengungkap siapa saja yang menjadi korban kebocoran data hari ini. Tadinya, skandal kebocoran data ini hanya menimpa publik di Amerika Serikat (AS), tetapi ternyata hal itu turut menyebar ke negara lain termasuk Indonesia.
Diketahui, Indonesia ada di urutan ketiga dengan jumlah mencapai sekitar 1 jutaan pengguna yang terdampak penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica. Menyusul di urutan kedua, ada Filipina dengan jumlah pengguna 1,7 juta pengguna.
Sementara, terkait notifikasi kepada pengguna terdampak juga sempat disinggung perwakilan Facebook Indonesia yang hadir memenuhi panggilan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada Kamis (5/4/2018) lalu.(ce1/ryn)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama