APLIKASI

Cari Cuan dengan Segala Cara, Twitter Mau Bikin Layanan Payment

Teknologi | Senin, 06 Februari 2023 - 04:00 WIB

Cari Cuan dengan Segala Cara, Twitter Mau Bikin Layanan Payment
Ilustrasi: Cari cuan lebih, Twitter dikabarkan segera punya fitur pembayaran. (PYMNTS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Twitter di tangan Elon Musk tampaknya sekarang berorientasi pada keuntungan sebesar-besarnya. Proses akuisisi yang panjang, penuh drama dan jelas tidak murah, juga melibatkan hutang triliunan jelas harus balik modal sesegera mungkin.

Oleh karenanya, setelah dipimpin Elon Musk, beberapa layanan Twitter berubah jadi berbayar. Belum cukup sampai di situ, kabarnya Twitter juga berencana masuk ke bisnis payment atau pembayaran di platform-nya.


Terkait rencananya itu, Twitter juga disebut telah mengambil langkah selanjutnya untuk memfasilitasi pembayaran di aplikasi. The Financial Times melaporkan bahwa perusahaan telah mulai mengajukan izin peraturan di negara bagian AS, persyaratan hukum berikutnya untuk menyediakan layanan pembayaran di aplikasi.

Seperti sudah disinggung di atas, pembayaran, bisa menjadi cara lain bagi Twitter untuk menghasilkan pendapatan, dengan mengaktifkan transaksi antar pengguna, yang kemudian akan mengambil persentase kecil. Musk telah berulang kali menandai visinya untuk hal ini, sistem pembayaran sebagai bagian dari upayanya yang lebih luas untuk menjadikan Twitter sebagai ‘aplikasi segalanya’, yang akan memberikan lebih banyak fungsi dan manfaat penggunaan.

Dilansir via Social Media Today, melalui pengajuannya, Twitter juga akan berupaya membuat perjanjian dengan regulator internasional untuk mengaktifkan pembayaran di semua wilayah. Seperti dicatat, pembayaran adalah bagian dari rencana Elon yang lebih luas untuk aplikasi yang lebih fungsional, yang akan meniru utilitas WeChat di Tiongkok. WeChat diketahui digunakan oleh warga lokal untuk segala hal mulai dari memesan bahan makanan, membeli tiket transportasi umum, membayar tagihan, dll.

WeChat telah menjadi elemen penghubung yang sangat penting. Terlebih saat Covid-19 di Tiongkok, pihak berwenang menggunakan aplikasi tersebut sebagai sarana untuk mengelola warga yang positif Covid-19 dan membatasi pergerakan mereka.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook