LIMAPULUH KOTA (RIAUPOS.CO) -- Teki-teki hilangnya Amreh Santoso (37), warga Rengat (Indragiri Hulu) yang dikabarkan hilang misterius di kawasan Kelok Sembilan akhirnya terungkap. Amreh yang awalnya ikut dalam rombongan ziarah warga Rengat ke makam ulama di Sumbar, ditemukan tim SAR tewas di Aliran Sungai Batang Sinipan, Rabu (27/3) sekitar pukul 13.30 WIB.
“Amreh Santoso ditemukan tim SAR gabungan yang berasal dari Basarnas, Bukittinggi Rescue Team (BRT), Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kelok Sembilan, dan masyarakat, dalam kondisi tertelungkup tanpa busana di aliran sungai yang berair dangkal. Jarak lokasi penemuan jenazah dengan tempat Amreh hilang sekitar 1 km,” kata Kepala Kantor Pos SAR Pencarian dan Pertolongan Limapuluh Kota, Robi Syahputra kepada Padang Ekspres (RPG), Rabu (27/3).
Sebelumnya, Kantor Pos SAR Pencarian dan Pertolongan Limapuluh Kota yang berada langsung di bawah naungan Basarnas, mendapat laporan dari rombongan peziarah asal Rengat, bahwa saat hilang secara misterius di kawasan Kelok Sembilan, Amreh memakai baju warna merah jambu dan kain sarung. Lantas, ke mana pakaian tersebut? Kenapa tidak ditemukan di tubuh Amreh atau di sekitar lokasi penemuan jenazah? Padahal, arus Batang Sinipan tempat Amreh ditemukan mengambang dalam kondisi tertelungkup tidak dalam keadaan deras.
“Kami sendiri juga tidak habis pikir, kenapa Amreh bisa ditemukan dalam kondisi tanpa busana. Kami juga tidak bisa pastikan, apakah Amreh ini korban kekerasan atau tidak. Sebab, itu kan wewenang kepolisian. Tugas kami di Basarnas melakukan pencarian orang. Untuk menyelidiki penyebab kematian, itu wewenang pihak berwajib,” kata Robi Syahputra.
Yang jelas, menurut Robby, begitu jenazah Amreh ditemukan, tim SAR gabungan langsung memasukkan jenazah ke dalam kantong yang sudah disiapkan. Kemudian, tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah Amreh Santoso ke Puskesmas Tanjungpati, Kecamatan Harau, dengan melewati semak-semak dan bebatuan.
“Setelah evakuasi selesai, proses pencarian Amreh Santoso, rombongan peziarah asal Rengat yang hilang di Kelok Sembilan dinyatakan berakhir. Tim SAR gabungan dibubarkan secara resmi oleh Asisten I Setdakab Limapuluh Kota Dedi Permana. Sebelumnya, Wakil Bupati Ferizal Ridwan juga ikut melihat kami, melakukan pencarian,” kata Robby.
Sementara itu, Kapolres Limapuluh Kota AKBP Haris Hadis melalui Kapolsek Harau AKP Harry Mariza Putra yang dikonfirmasi RPG secara terpisah, mengakui jenazah Amreh, memang sempat dibawa ke Puskesmas Tanjung Pati untuk diperiksa petugas medis.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan ataupun penganiayaan di tubuh korban,” kata AKP Harry Mariza Putra.(fvr/rpg/kas)