KELOK SEMBILAN (RIAUPOS.CO) - Menindaklanjuti acara workshop di Pekanbaru dengan tema “Penguatan Kesadaran Mengenai Penerapan Hukum pada Eksploitasi Tumbuhan Langka”, ITTO bekerja sama dengan BP2TSTH menggelar Planting Ceremony di Kelok Sembilan, Kabupaten Limapuluh Kota, Senin (14/5) lalu.
Lokasi penanaman ini dipilih dan dijadikan show windows bagi masyarakat pada umumnya dan masyarakat Sumatera Barat pada khususnya agar dapat mengetahui tumbuhan asli Sumatera Barat. Jenis tanaman yang ditanam merupakan jenis asli Sumatera Barat yaitu andalas sebanyak 58 bibit pohon.
Kepala Badan Litbang dan Inovasi yang diwakili oleh Kepala BP2TSTH Kuok Mochlis menyebutkan, Badan Litbang dan Inovasi bekerja sama dengan ITTO terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan dan kontribusi dalam upaya pelestarian dan rehabilitasi jenis andalas. Berkenaan hal ini, Balai Litbang Inovasi tentunya akan mengambil peran dalam hal penyediaan data/informasi, serta IPTEK yang diperlukan dalam upaya konservasi jenis.
Sementara, Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Sumatera Barat Dr Erly Sukrismanto menyambut baik penanaman andalas dan menyebutkan pihaknya siap membantu dan bekerja sama dalam menjaga dan mengkonservasi andalas, khususnya yang akan ditanam pada acara tersebut.
‘’Penanaman andalas ini harus disertai dengan perawatan, jangan sampai kita sudah menanam tetapi tidak dapat tumbuh,’’ ujar Erly.
Acara Planting Ceremony dibuka dan diresmikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Limapuluh Kota Taufik Hidayat SE MH. Taufik mengatakan, banyak masyarakat yang sudah melupakan pohon andalas padahal pohon tersebut merupakan maskot daerah Sumatera Barat bahkan namanya dipakai oleh universitas ternama di Padang.
Oleh karena itu, Taufik sangat mendukung gerakan penanaman andalas ini dan mengharapkan agar penanaman ini dilakukan dengan sungguh-sungguh dan mengajak seluruh komponen masyarakat berpartisipasi secara aktif dalam menjaga kelestarian jenis andalas yang merupakan maskot kebanggaan Sumatera Barat.(hen/ifr)