PADANG (RIAUPOS.CO) - Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa tektonik dengan parameter awal magnitudo 6,3 kemudian dimutakhirkan menjadi 6,0 mengguncang wilayah Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat sekitar pukul 08.44 WIB.
’’Episenter gempa terletak pada koordinat 2,90 LS dan 99,07 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 112 km arah Barat Daya Kota Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat pada kedalaman 13 km,’’ ungkap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangannya pada Rabu (18/11/2020).
Rahmat menjelaskan, jika dilihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal. Menurutnya, gempa tersebut terjadi akibat aktivitas penyesaran di Investigator Fracture Zone (IFZ) dekat dengan batas tumbukan lempeng.
’’Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike slip fault),’’ ujar Rahmat.
Gempa yang berpusat di Kepulauan Mentawai itu juga dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di Kota Padang, Painan, Sipora, Solok, Padang Panjang, Bukittinggi, Pariaman, Kepahiang, Pasaman, Kerinci, Payakumbuh dan Solok Selatan.
Namun hingga saat ini, lanjut Rahmat, BMKG belum menerima laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Dia pun memastikan, berdasarkan hasil pemodelan, gempa tersebut tidak berpotensi terjadinya tsunami.
’’Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan,’’ ungkap Rahmat.
BMKG, sambung Rahmat, mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. ’’Serta hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,’’ tegasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra