Tolak PT EMM

Sumatera | Selasa, 16 Oktober 2018 - 13:54 WIB

Tolak  PT EMM
UNJUK RASA: Koalisi Masyarakat Bersatu Tolak Tambang (Kombatan) melakukan unjuk rasa di depan gedung DPRK Nagan Raya, Aceh , Senin (15/10/2018). (IBRAHIM/JPG)

ACEH (RIAUPOS.CO) - Penolakan  beroperasinya PT Emas Mineral Murni (EMM) semakin meluas. Kemarin, ratusan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam sejumlah organisasi mengelar aksi serentak di Banda Aceh, Nagan Raya dan Meulaboh.

Di Banda Aceh, ratusan massa berdemo di kantor Gubernur Aceh, DPRA dan Simpang Lima. Mahasiswa dari sejumlah universitas tersebut menilai jika PT EMM beroperasi maka bakal berdampak buruk bagi lingkungan hidup, bencana ekologis, konflik sosial serta rusaknya situs-situs bersejarah seperti makam para ulama.

Massa mahasiswa yang berdemo di Banda Aceh berasal dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Aceh. Maimun Samudera, salah seorang orator perwakilan Universitas Malikulssaleh (Unimal), dalam orasinya mengaku terpanggil untuk menyuarakan aspirasi masyarakat.
Baca Juga :Pengkab Ferkushi Kawal Dua Atlet yang Lolos PON Aceh-Sumur 2024

“Saya merasa terpanggil. Saya berangkat dari Pase untuk memperjuangkan aspirasi rakyat. Kenapa izin itu bisa keluar? Saya kecewa kepada DPRA karena kehilangan fungsi pengawasan,” ujarnya.

Kombatan Nagan Demo DPRK

Di Nagan Raya, penolakan terhadap PT EMM beroperasi di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, Nagan Raya disuarakan massa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Bersatu Tolak Tambang (Kombatan). Massa berdemo di depan gedung DPRK Nagan Raya, Senin (15/10). Perusahaan tersebut diketahui menguasai 10 ribu hekter area.

Peserta aksi hadir dari Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, Beutong, dan sejumlah Kecamatan lain di Nagan Raya dengan mengunakan sepeda motor dan mobil pick up  itu, dikawal ketat personel Polres Nagan Raya dan Satpol PP Nagan Raya.

Mereka disambut sejumlah anggota Dewan terus melakukan aksi penolakan PT EMM dan mendesak semua anggota DPRK Nagan Raya untuk menanda tangani petisi penolakan PT EMM di Beutong Ateuh Banggalang.

Aksi tersebut didukung Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh, FPI Aceh, FPI Nagan Raya, KMPA Nagan Raya dan masyarakat dan sejumlah elemen lainnya. “Masa mendesak DPRK Nagan Raya untuk membuat rekomendasi penolakan PT EMM dan membentuk badan musyawarah,” kata penanggungjawab aksi, Rahmat.

Masa akan menduduki gedung dewan, bila anggota DPRK Nagan Raya tidak memenuhi lebih 50 persen untuk menanda tangani petisi penolakan PT EMM. “Kami mendesak DPRK Nagan Raya untuk merekomendasikan penolakan PT EMM, dan dewan harus menanda tangani petisi bahwa dewan bersama rakyat menolak PT EMM,” katanya.

Aksi serupa juga berlangsung di Simpang Pelor, Meulaboh. Para mahasiswa juga menolak PT EMM dengan alasan serupa. Kepala Tambang PT Emas Mineral Murni (EMM), Herbert Simatupang, mengatakan, pihaknya tetap konsisten setiap informasi terbuka untuk semua pihak. “Sewaktu-waktu perlu duduk bersama untuk mencari apa yang menjadi suara yang akan kita perjuangkan,” kata Herbert Simatupang.(mag-81/ibr/mai/das)

(Laporan JPG, Aceh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook