TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Maraknya aksi pencatutan oleh oknum yang mengaku wartawan akhir-akhir ini semakin meresahkan. Riau Pos, sebagai media terbesar di Riau khususnya dan Sumatera pada umumnya, kerap mendapatkan laporan perihal pencatutan. Baru-baru ini, di Tembilahan, Kabupaten Inhil, nama Riau Pos dipakai sebagai tujuan untuk meminta sumbangan peringatan Hari Pahlawan.
Pemimpin Redaksi (Pemred) Riau Pos Firman Agus menyayangkan pencatutan nama media Riau Pos oleh oknum di Tembilahan tersebut. Bukan itu saja, nama wartawan Riau Pos lainnya, juga dipakai oknum untuk berkomunikasi pada pesan singkat elektronik WhatsApp dengan sejumlah pejabat.
"Kembali saya tegaskan, pungutan, permintaan dan cara-cara lainnya yang meminta sejumlah uang atau barang atas nama Riau Pos tidak benar. Jika ditemukan silakan membuat laporan," kata Firman Agus, Sabtu (12/11/2022).
Ditambahkan Ketua AJI Pekanbaru periode 2017-2022 ini, sejak Riau Pos berdiri pada tahun 1991, tidak pernah membuat surat edaran dengan dalih apapun. Apalagi sampai meminta-minta sebagai mana yang terjadi di Tembilahan, Inhil saat peringatan Hari Pahlawan Nasional, 10 November lalu.
"Jadi itu tidak ada dibuat sudah 31 tahun berdiri. Begitu juga wartawan, kalau ada mitra dan narasumber yang menemukan kejanggalan terhadap jurnalis Riau Pos di lapangan, laporkan ke kami," sambungnya.
Wartawan Riau Pos, kata Firman Agus, dalam menjalankan kerja-kerja jurnalistik berpegang kepada Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers Nomor Tahun 40/1999.
Bila ada masyarakat menemukan penyalahgunaan serupa di atas, silakan melaporkan ke redaksi Riau Pos di Lantai III Gedung Graha Pena Riau, Jalan HR Soebrantas, Km 10,5, Panam, Pekanbaru atau di nomor telepon (0761) 64633. Atau lewat akun resmi media sosial Harian Pagi Riau Pos, Instagram @riaupos.co, Facebook Riau Pos, Twitter @riaupos, Youtube Riau Pos, Tiktok riaupos dan website riaupos.co.
Laporan: Tim Riaupos.co
Editor: Eka G Putra
