Pantauan RPG di lokasi kejadian kemarin (16/12), terlihat rumah warga masih terendam banjir lumpur. Pohon-pohon dan kayu-kayu besar diduga sisa penebangan bersliweran di bantaran sungai. Dua alat berat dikerahkan untuk menyingkirkan kayu-kayu itu agar tidak menghambat arus Batang Paman Dareh.
Sementara, beberapa personel TNI, Polri, BPBD menggunakan mesin chainsaw untuk memotong kayu-kayu besar. Tumpukan kayu dari bukit bulek sumber banjir bandang berasal sangat banyak sekali. Bahkan terlihat personel penanganan bencana kesulitan mengevakuasinya.
Untuk terlihat tim kebencanaan lebih memfokuskan membersihkan daerah-daerah vital seperti jembatan yang tersumbat kayu, rumah warga, jalan dan rumah ibadah serta kawasan lainnya. Kepala BPBD Pasaman M Sayuti Pohan, mengatakan, dalam musibah tersebut pihaknya menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari ke depan.
‘’Empat belas hari kedepan tim kebencanaan akan terus bekerja mensterilkan lokasi dan membangun mental masyarakat yang trauma,” ujarnya.
Ia menambahkan, di lokasi bencana dua unit mobil pembawa air bersih sudah standby dan didistribusikan kepada warga. Jika stok habis pasokan air bersih akan dikirim kembali kepada warga.(wni/kun)