PASAMAN (RIAUPOS.CO) - BANJIR bandang yang melanda Jorong Kampung Padang, Paraman Dareh di Nagari Air Manggis, Selasa (16/12) terus menghantui warga sekitar. Saat ini masyarakat nagari setempat masih trauma dan takut jika terjadinya banjir susulan. Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pasaman menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari ke depan terhitung kemarin
Noviar, kepala Jorong setempat mengaku saat ini masih was-was dan takut kalau galodo datang lagi. Makanya saat ini masih mengerahkan warganya untuk tetap waspada dan menjauh dari bantaran sungai. “Saat ini warga masih mengungsi di rumah kerabat dan dan posko bencana yang didirikan,” ujar Noviar.
Ia mengakui, kalau salah satu faktor penyebab banjir adalah adanya penebangan kayu hutan di pebukitan kenagarian tesebut. “Ini sudah mata pencarian masyarakat,” ujarnya.
Indra, 38, warga setempat mengatakan hal yang sama. Ia mengaku trauma dengan kejadian itu. “Ini baru pertama kali terjadi di kampung kami. Selama ini tidak pernah terjadi,” ujarnya.
Ia tidak menampik kalau di lokasi pebukitan sumber banjir adan bukit sekitarnya memang ada penebangan kayu. Namun katanya penebangan hanya dilakukan untuk mengambil kayu seperlunya.