KISAH PILU PENGANTIN BARU

Sedih Bacanya, Baru Menikah Disiksa Keluarga Suami dan Disetubuhi Ayah Mertua

Sumatera | Selasa, 17 November 2015 - 10:28 WIB

Sedih Bacanya, Baru Menikah Disiksa Keluarga Suami dan Disetubuhi Ayah Mertua
Ilustrasi.

Kapolres mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut dengan mengumpulkan keterangan dari YG, suami korban yang sudah diamankan. "Untuk pelaku lainnya, yaitu ayah dan ibu mertua korban sampai saat ini masih dalam upaya pencarian," bebernya.

Kasat Reskrim AKP Jama K Purba menambahkan, korban juga mengaku selama ini sering disetubuhi oleh ayah mertuanya meski ia sudah berstatus sebagai istri dari anaknya. “Bukan kekerasan fisik saja. Dari pengakuan korban, ayah mertuanya juga sebelumnya kerap melakukan hubungan badan dengannya,” ujar Kasat.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Korban yang didampingi pihak P2TP2A Pemkab Tapsel menceritakan, perlakuan tidak manusiawi itu dialaminya hanya gara-gara dia tidak bekerja becus. Padahal, selama menikah dengan YG, ia selalu mendampingi suaminya bekerja sebagai penderes karet.

“Alasan mertua saya hanya gara-gara bekerja tidak becus dan saya dipukuli mereka,” ungkap wanita yang lebih tua tiga tahun dari suaminya itu.

Tindakan yang dialaminya, sebelum diikat oleh YB, ibu mertuanya, korban mengaku lebih dulu ditendang di bagian dadanya sebanyak tiga kali. Setelah itu, ayah mertuanya menyuruh ibu mertuanya membuka paksa baju yang dipakainya. Lalu, mengikatnya di batang pohon kelapa yang ada di halaman depan rumah mereka.

Lalu dengan kondisi telanjang bulat, kedua tangan dan kaki korban diikat sehingga posisinya memeluk batang pohon kelapa. Setelah korban dalam keadaan terikat dan telanjang, suaminya datang. Bukannya menolong istri, YG malah ikut memukulinya.

Seluruh aksi itu direkam oleh salah satu anggota keluarga mereka yang masih terbilang anak-anak. Hingga kini, kasus tersebut masih dalam proses penyidikan Polres Tapsel. Kini, ibu mertua dan ayah mertua masih diburu.(yza)

Laporan: RPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook