PARIWISATA

Mandi di Kolam Air Soda, Segarkan Badan, Gratis Tak Perlu Bayar

Sumatera | Kamis, 12 November 2015 - 10:34 WIB

Mandi di Kolam Air Soda, Segarkan Badan, Gratis Tak Perlu Bayar
Kolam tempat pemandian air soda yang terletak di daerah Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut. (MARIHOT SIMAMORA/NEW TAPANULI/METRO SIANTAR)

TARUTUNG (RIAUPOS.CO) - Mau menambah sensasi mandi berbagai bentuk? Yang satu ini bagus untuk dicoba: mandi di kolam air soda. Namanya tempatnya Pemandian Air Soda Parbubu. Lokasinya di Jalan Mr Rufinus Lumbantobing, Desa Parbubu I, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Kalau ditarik jarak, letaknya sekitar 295 km dari Kota Medan, atau berwaktu tempuh sekitar enam jam berkendara. Sedangkan dari pusat Kota Tarutung, lokasi berjarak 1,5 km saja.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Objek wisata ini milik keluarga KKO Lumbantobing-br Sihite. Namun sejak 14 tahun lalu dikelola oleh anaknya, Ridwan Lumbantobing dan istrinya Br Situmorang. Konon, penemuan mata air ini berawal dari sebuah roh lelulur pemiliknya yang datang melalui mimpi. Roh itu berpesan bahwa mata air itu adalah sebuah anugerah dari Tuhan yang harus dirawat dan dikembangkan menjadi usaha sumber mata pencaharian bagi keluarga secara turun-temurun. Kemudian, sejak tahun 1974, kolam pemandian itu mulai dikomersilkan. Sejak itu, sudah banyak perbaikan bertahap yang dilakukan pengelola.

“Sudah banyak, tapi bertahap. Awalnya hanya kolam kecil dengan dinding tembok seadanya. Lalu direhab lagi, diperbesar. Sampai saat ini diperbesar maksimalnya dengan bentuk setengah lingkaran berdiameter sekitar 20 meter. Karena batas tanah kami hanya bisa seluas itu. Tanah sekeliling kolam ini milik warga lain dan tidak mereka jual. Kemudian perbaikan fasilitas bilik bilas dan gantinya, toilet, dan penambahan pondok peristirahatannya sebagai tempat minum dan menyantap makanan,” kata boru Situmorang saat ditemui New Tapanuli (Riau Pos Group), Rabu (11/11/2015).

Diceritakannya, sebelumnya mata air tersebut hanya dimanfaatkan oleh keluarganya saja. Sebelum ada layanan sarana air bersih dari perusahaan air minum daerah setempat, mereka menggunakannya untuk keperluan MCK dan memasak nasi.

"Kalau dipakai memasak nasi, maka warna nasinya berubah menjadi kehitaman. Kalau untuk diminum tidak pernah,” bebernya.

Kini, sambung dia, pengunjung sering mengambil air dari kolam itu. Sebagian menyebut untuk diminum dan dibasuhkan sebagai obat, sesuai dengan petunjuk tabib pengobatan alternatif yang sedang dijalani mereka. Sebagian lagi mengaku hanya sekedar buah tangan untuk dibawa pulang sebagai tanda pernah ke mandi di sana.

"Ada untuk obat. Ada juga yang bilang untuk ditunjukkan kepada keluarga atau orang lain yang belum pernah mandi di air soda ini,” sebutnya.

Pengunjung memang tidak dikenakan tarif masuk atau mandi, tapi disarankan membeli aneka makanan dan minuman yang disediakan pemilik. “Tidak ada tarif, tapi pesan makanan atau minumanlah,” tukas br Situmorang lagi.

Bukanya mulai pagi hingga petang. Pengunjungnya rata-rata mencapai 100 orang dalam sehari. Tapi kalau akhir pekan dan hari libur, pengunjung bisa membludak, kolam pemandian itu pun dipadati orang yang mandi.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook