Saat menjalani program Pencerahan Nusantara di salah satu pulau kecil di Nusa Tenggara Timur, Pulau Ende, dr Harika Putra yang akrab disapa dokter Hari, lolos seleksi yang diikuti ribuan dokter seluruh Indonesia.
“Saya terpilih bersama delapan dokter lainnya untuk mengabdi di beberapa daerah terpencil di Indonesia,” ujar anak bungsu dari pasangan Syahril Syarif dan Darli Suryati ini.
Usai menamatkan studi kedokteran di Universitas Udayana pada 2010, ia memutuskan untuk kembali ke kampung halaman karena kondisi orangtua sedang sakit. Saat berada di Payakumbuh, ia mengikuti seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan lolos dalam seleksi tersebut.
“Saya mulai aktif 2011 setelah lolos seleksi setahun sebelumnya dan pada 2012 masih tercatat sebagai CPNS. Namun, di tahun yang sama, saya tertarik untuk mengikuti program Pencerah Nusantara,” kata alumni SDN 02 Labuhbaru, SMPN 1 Payakumbuh, dan SMAN 2 Payakumbuh ini.
Setelah dinyatakan lolos sebagai dokter Pencerahan Nusantara, ia pun mengikuti pelatihan selama dua bulan, termasuk survival training di Bandung, dan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia serta Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Pada malam 28 Oktober 2012, kedelapan dokter terpilih ini dilantik menjadi dokter Pencerahan Nusantara.