STAI SOLOK NAN INDAH

Kampus Disegel Mahasiswa, Aktivitas Lumpuh

Sumatera | Sabtu, 12 Maret 2016 - 00:50 WIB

Kampus Disegel Mahasiswa, Aktivitas Lumpuh
Pintu kampus STAI Solok Nan Indah sepi menyusul penyegelan yang dilakukan mahasiswa.

Menyikapi banyak pengaduan mahasiswa PTS Islam tersebut, Sekretaris Kopertais Wilayah VI Padang Erwin Lubis  menegaskan, tidak ikut bertanggung jawab atas kisruh menimpa STAI SNI hingga risiko yang muncul nanti akan ditanggung mahasiswa beserta seluruh sivitas akademika. “Makanya jauh-jauh hari Kopertais VI selalu mewanti-wanti agar pihak yayasan YP3SNI dan rektorat dapat segera duduk bersama menyelesaikan masalah ini, karena penyelesaian masalah internal lembaga PTS di luar kewenangan Kopertais. Justru nyatanya masalah terus bergulir,” jelas Erwin Lubis di hadapan mahasiswa.

Terkait legalitas, Ketua STAI SNI yang sekarang dipegang Masri Elmahsyar Bidin menyebutkan tidak ada masalah sepanjang prosedur pengangkatan sepenuhnya mengacu aturan perundang-undangan dan mekanisme berlaku. Namun bila di kemudian hari ternyata diketahui melanggar aturan, konsekuensinya di luar tanggung jawab Kopertais VI Padang. “Mengacu surat yang dimasukan Yayasan YP3SNI ke Kopertais, jabatan Ketua STAI SNI dicantumkan nama Masri Elmahsyar Bidin,” imbuh Sekretaris Kopertais VI Padang.    

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Selain dihantui was-was atas legalitas Ketua STAI SNI, kemarahan mahasiswa kian memuncak karena pejabat kampus dinilai tidak bertanggung jawab terhadap tupoksinya. Seperti diungkapkan Mit, salah seorang mahasiswi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang dijadwalkan wisuda periode sekarang, mengaku pernah diopor oleh dosen satu ke dosen lainnya di tengah ingar-bingarnya STAI SNI. Akibatnya, proses penyusunan skripsinya terkatung- katung.

“Pernah sewaktu minta tanda tangan dosen untuk berkas skripsi, mereka di depan saya malah berantem, saling menghujat, bahkan mengeluarkan kalimat kotor. Melihat fenomena itu, tubuh saya langsung menggigil,” ungkap Mit.

Terakhir, Ketua STAI SNI Msri Elmahsyar Bidin, mengeluarkan surat edaran pembatalan proses wisuda sekitar 370 mahasiswa yang telah dijadwalkan 12 Maret 2016. Pembatalan wisuda tidak dijelaskan entah akan berlangsung sampai kapan. Menurut mahasiswa, ketika dihubungi Ketua STAI mengaku sedang di Jakarta. Soal pertanggungjawaban keuangan bernilai ratusan juta rupiah yang berasal dari mahasiswa, juga dipertanyakan. Ratusan mahasiswa yang didampingi pengurus BEM, MPM, berunjuk rasa di halaman kampus dan menolak kesewenang-wenangan penyelenggara lembaga.

Sampai pada Kamis (3/3),  gedung kampus STAI SNI resmi ditutup. Seluruh ruangan disegel dan dipasangi gembok, termasuk ruang rektorat dan akademik, dikunci rapat. Sampai kemarin, STAI SNI lumpuh total. Di antara para dosen dikabarkan sudah mulai beralih profesi.  

Seorang pejabat sekaligus dosen STAI SNI, Muharizal didampingi rekannya, Zamrisman menuturkan, kondisi terkini STAI SNI sudah sangat kacau, tidak bertuan, dan tak jelas siapa penanggung jawabnya. Saking berangnya, mahasiswa menggembok seluruh ruangan kampus.

Menyikapi masalah tersebut, pihaknya didampingi sejumlah staf, dosen, BEM, DLM,  pada Kamis (10/3/2016) sore, mencoba menghadap ke Wali Kota Solok Zul Elfian. “Berharap adanya penyelesaian, barusan kami menghadap Wali Kota Solok Zul Elfian, yang sekaligus masih tercatat sebagai anggota Dewan Pembina YP3SNI. Segala persoalan sudah disampaikan. Bagaimana realisasinya nanti, kami hanya bisa berpasrah saja,” sebut Muharizal yang juga mantan Ketua STAI SNI.

Ketua Yayasan YP3SNI Yuresman Wahit yang berulangkali dikonfirmasi Padang Ekspres ke telepon genggamnya, tak kunjung menyambung.  Sementara Pembina YP3SNI Zul Elfian, berjanji secepatnya akan mencoba mencari jalan terbaik menyelesaikan masalah di STAI SNI. “Kita akan pelajari masalah ini, seraya berkoordinasi dengan para tokoh, pejabat dan unsur terkait,” tukas Zul Elfian.(tn)

Laporan: RPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook