PEMERINTAH SUSUN STRATEGI PENGEMBANGAN

Danau Toba Ditargetkan Dikunjungi Satu Juta Wisatawan Asing

Sumatera | Senin, 22 Februari 2016 - 00:47 WIB

Danau Toba Ditargetkan Dikunjungi Satu Juta Wisatawan Asing

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Keindahan alam dan kekayaan budaya yang dimiliki Danau Toba membuat pemerintah optimis, rencana pengembangan menjadi kawasan wisata andalan akan mampu menyedot satu juta wisatawan manca negara per tahun.

Kawasan yang daya pikat wisatanya kuat, aksesnya bagus, dan daya tampung amenitasnya meyakinkan! Mungkinkah?

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menpar Arief Yahya pun dengan nada optimis menjawab: Mengapa tidak? Visi pengembangan kawasa Danau Toba adalah menjadi tujuan yang memiliki kekuatan daya tarik yang berbasis pada potensi alam. Karena itu, Kemenpar sedang mengupayakan Danau Toba menjadi bagian dari Global Geopark Network.

Tujuannya? Menjadikan Toba sebagai Destinasi Pariwisata Nasional dan Internasional yang kaya akan potensi budaya dan berkelanjutan, dan sanggup menarik 1.000.000 wisatawan mancanegara tahun 2019.

"Strategi pengembangannya, fokus pada elemen 3A yaitu atraksi, aksesibilitas dan amenitas. Target pasar utama turis dari negara-negara ASEAN, khususnya Malaysia dan Singapura, mereka tidak punya atraksi danau seteduh Toba. Lalu turis Eropa khususnya Belanda dan Prancis. Keduanya saat ini juga sudah cukup tertarik dan banyak yang sudah paham,” jelas dia.

Target pasar sekunder, lanjut Menpar, turis yang berasal dari Australia dan Amerika. Adapun, target wisatawan nusantara berasal dari kota-kota besar di Pulau Jawa, dan Sumatera seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Pekanbaru dan Palembang.

Wisatawan ASEAN umumnya datang untuk sightseeing dan leisure, sedangkan wisatawan dari Eropa bertujuan untuk mengeksplorasi keindahan alam, berpetualang, adventure, meneliti serta melihat secara langsung Geopark Kaldera Danau Toba.

Lalu apa faktor kunci suksesnya? Kunci menuju sukses menangani kawasan Danau yang ditengahnya terdapat Pulau Samosir itu. Pertama, Integrated Planning termasuk Zonasi dan Delineasi KSPN Danau Toba dan sekitarnya. Kawasan itu bukan hanya danaunya saja, tetapi hampir menyeluruh se-Sumatera Utara.

Koneksitas antara satu objek dengan objek yang lain. Atraksi dari satu titik ke titik lain. “Jadi jangan dibayangkan hanya danau-nya saja? Danau itu hanya sebagian kecil saja,” kata Arief Yahya.

Kedua, shared infrastructure. Pembangunan dan peningkatan jalan nasional dan tol. Di antaranya, tol Medan-Kualanamu-Perbarakan-Tebing Tinggi sepanjang 61,8 kilometer. Itu sudah dan sedang dilakukan, diperkirakan tuntas pada 2017. Lalu rekonstruksi atau peningkatan struktur jalan yang sudah dimulai sejak 2015 lalu, dari Silimbat-Siborong-borong.

Termasuk Kota Tarutung: Siantar-Silimbat, Kabupaten Simalungun-Silimbat. Kabupaten Tapanuli Utara, jalan seksi Lau Lisang. "Termasuk percepatan usulan agar Jalan Lingkar di Danau Toba dan Samosir dijadikan sebagai jalan nasional, agar bisa dihandle dari pusat," kata dia.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook