Dia menambahkan, mungkin karena kondisi hujan, suaminya yang saat itu pergi bersama dua kawannya lain, tidak sampai ke rumah. Dan itu sudah biasa terjadi. “Mungkin karena hujan, soalnya ke tempat kami kalau hujan enggak bisa lewat sepeda motor. Jadi mungkin dia singgah ke rumah kawannya,” ucapnya dengan bahasa Indonesia yang tidak begitu fasih.
Begitu mendapat kabar kematian suaminya, Otisa juga mengaku sangat terpukul, sebab ia mengetahui selama ini suaminya tidak mempunyai musuh atau masalah dengan orang lain. Baik di tempatnya maupun di luar.
“Baik-baik saja, kalau musuh tidak ada. Karena selama ini dia kerja bagus-bagus. Saya juga tidak tahu, siapa dan mengapa sampai suami saya dibuat seperti itu,” terangnya dan menduga pria yang sudah memberinya lima anak itu dibunuh orang dekatnya.
Hal yang sama juga diutarakan, Tolina Halawa (23). Sepengetahuannya, Sakri abang iparnya sudah biasa pergi ke Padang Sidempuan dan setiap pulang selalu membawa uang hasil upahnya bekerja. Namun, dia juga tidak menyangka, tanpa ada masalah, abang iparnya itu malah ditemukan dengan kondisi tidak bernyawa dan diduga kuat dibunuh secara sadis.
Apalagi di sekitar tempat mayat ditemukan, pihaknya juga menemukan kapak bersimbah darah, dan diduga alat itu yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban.
“Biasanya setiap dia pulang dari Sidempuan selalu membawa uang, antara Rp3 juta sampai Rp4 juta. Tapi saat kami temukan, kondisinya juga tanpa pakaian dan tas beserta isinya juga tidak ada,” ujarnya.
Pantauan wartawan di RSUD Kota Padang Sidempuan, jenazah Sakri tampak diperiksa petugas. Begitu juga dengan luka robek di bagian lehernya yang terlihat menganga dan nyaris putus juga sudah dijahit oleh para petugas medis. “Luka di bagian leher, tangan kanan bagian atas dan bagian bawah ketiak sebelah kanan,” ungkap petugas medis.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tapsel AKP Jama K Purba yang turun langsung melihat kondisi mayat bersama beberapa personilnya, saat dikonfirmasi belum dapat memberikan keterangan yang pasti terkait dugaan penemuan mayat yang diindikasi pembunuhan tersebut. “Maaf belum bisa kita kasih keterangan, kami masih lakukan penyidikan dan memintai keterangan dari saksi,” tukasnya.(yza)
Laporan: RPG
Editor: Fopin A Sinaga
