ACEH (RIAUPOS.CO) - Wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera diguncang gempa tektonik, Selasa (1/1). Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa yang terjadi pada pukul 18.55 WIB itu berkekuatan 5,1 SR. Setelah dilakukan pemutakhiran menjadi 4,9 SR.
Berdasar data BMKG, episenter gempa terletak pada koordinat 5,42 LU dan 94,51 BT. Tepatnya di laut pada jarak 90 kilometer arah barat Kota Banda Aceh, Nangroe Aceh Darussalam (NAD) pada kedalaman 51 kilometer. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa itu termasuk dalam klasifikasi gempa dangkal.
Gempa itu akibat aktivitas di zona subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran naik (thrust fault),” ujar Rahmat Triyono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/1).
Berdasar laporan dari masyarakat, guncangan gempabumi ini dirasakan di Kota Banda Aceh II MMI. Namun, gempa dipastikan tidak berpotensi tsunami.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami,” tegas dia.
Hingga pukul 19.15, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock. “Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujarsnya.(yes/das)