MELACAK GOA LIDA AJER YANG BERADA DI LAHAN BEKAS PABRIK MARMER

Sering Didatangi Peneliti, Tempat Simpan Mortir dan Semedi

Sosialita | Kamis, 07 September 2017 - 13:55 WIB

 Sering Didatangi Peneliti, Tempat Simpan Mortir dan Semedi
MASUK GOA: Warga masuk ke salam Goa Lida Ajer di kawasan perbukitan Kojai, Nagari Tungkar, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota atau sekitar 20 kilometer dari arah selatan Kota Payakumbuh, beberapa waktu lalu.

Dikepung bukit-bukit yang dihuni binatang buas, Goa Lida Ajer punya sejarah panjang. Digali peneliti Belanda sejak 1880-an, goa yang berada di lahan garapan bekas pabrik marmer itu tidak hanya menyimpan fosil homo sapiens, tapi juga memendam banyak cerita mistis. Pernah menjadi tempat penyimpanan mortir dan pembiakan walet. Dulu, lorongnya diyakini tembus ke goa lain. Jauh dari permukiman penduduk.

PAYAKUMBUH (RIAUPOS.CO) - Nama lengkapnya adalah Eugene Francois Thomas Dubois. Namun, dunia lebih mengenalnya sebagai Eugene Dubois. Dalam usia 26 tahun, pria berkebangsaan Belanda yang lahir 28 Januari 1858 dan wafat 16 Desember 1940 tersebut sudah meraih gelar dokter di Universitas Amsterdam. Dua tahun kemudian, Dubois diangkat sebagai dosen anatomi di kampus itu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dubois bukanlah akademisi yang suka duduk di atas meja. Dokter muda ini gemar meneliti fauna dan manusia purba. Maklum, Dubois adalah pemuja teori Charles Darwin. ‘’Dia yakin betul dengan teori Darwin tentang missing link dan descent of man,’’ kata Profesor Riset Harry Truman Simanjuntak dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Republik Indonesia ketika dihubungi Padang Ekspres (Riau Pos Group), Senin (4/9).

Ketertarikan Dubois akan teori Charles Darwin, membuatnya ingin betul datang ke nusantara. Ini diakuinya dalam tulisan berjudul ‘’Over de wenschelijkheid van een onderzoek naar de diluviale fauna van Ned. Indié, in het bijzonder van Sumatra’’ (Relevansi Penelitian tentang Penelitian Fauna di Hindia Belanda khususnya Sumatera). Tulisan tersebut diterbitkan Natuurkundig Tijdschrift voor Nederlandsch Indië Published (Majalah Fisika untuk Hindia Belanda) edisi 49 tahun 1888.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook