SIAK (RIAUPOS.CO) - Wakil Bupati Siak Husni Merza membuka konferensi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kedua Siak di Gedung Tengku Mahratu Siak pada Rabu (28/9) pagi.

Dikatakan Wabup Husni, PGRI sebagai wadah berkumpulnya guru dan tenaga kependidikan, diharapkan senantiasa dapat bekerja sama dalam mencerdaskan putra-putri bangsa. PGRI diharapkan mampu memberikan bantuan pada guru-guru dalam memperdalam kembali profesinya.

"Kami ingin wajah pendidikan di Kabupaten Siak secara bertahap menjadi lebih baik lagi," kata Wabup Husni.

Setalah 23 tahun Kabupaten Siak berdiri, usia lama sekolah baru berada rata-rata di kelas 1 SMA, perlu ada cara-cara yang luar biasa untuk memperbaikinya ke arah yang lebih baik. Menurut Wabup Husni, Bupati Siak melakukan terobosan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan membuat Program Bujang Kampung.

"Saat Bujang Kampung ada dua yang menjadi fokus kami, yaitu pemberantasan buta aksara, dan menyelesaikan program kesetaraan minimal anak Siak tamat SMA," kata Wabup Husni.(mng)

Wabup Husni berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terus mendata anak putus sekolah. Termasuk bangunan sekolah yang tidak layak agar segera dicari solusi, guna menyelesaikan persoalan pendidikan di Kabupaten Siak.

Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Arfan Usman selaku Ketua PGRI mengucapkan selamat kepada pengurus DKGI, LKBH dan Badan Khusus Perempuan PGRI.

"PGRI akan terus membangun kerja sama dengan berbagai pihak dalam meningkatkan pendidikan," kata Sekda Arfan.

Pada kesempatan itu, Sekda Arfan Usman melantik pengurus Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI) PGRI Siak, Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) PGRI Siak, dan Badan Khusus Perempuan PGRI Siak yang disaksikan Wabup Husni Merza.(mng)