SIAK (RIAUPOS.CO) -- Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Siak menyebutkan, sebanyak 230 hektare di Kecamatan Bungaraya dalam dua tahun terakhir ini lahan perkebunan kelapa sawit milik warga beralih fungsi menjadi persawahan.
Saat ketidak pastian harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, petani memilih mengalih fungsi lahan perkebunan kelapa sawitnya menjadi sawah yang lebih menguntungkan.
Kepala Dinas Pertanian dan Holtikuktura Siak Budiman Safari mengatakan telah banyak petani perkebunan kelapa sawit yang menebang kebunnya menjadi lahan persawahan yang menguntungkan hasilnya.
Dari dua tahun terakhir ini sejak tahun 2018 dan 2019 sebut Budiman, telah ada sekitar 230 hektare lahan kebun sawit yang telah di alih fungsikan persawahan di Kecamatan Bungaraya.
Dari data yang ada pada tahun 2018 kemarin sebanyak 150 hektare dan tahun 2019 ini ada sekitar 80 hektare di Kecamatan Bungaraya yang tersebar diberapa kampung yakni Kampung Kemuning Muda, Langsat Permai, Buantan Lestari, Jati Baru dan Tuah Indrapura.
"Saat ini persawahan sangat menjanjikan hingga petani menyadari hasil yang diperolehnya dan mengalih fungsikan lahan perkebunan kelapa sawit ," ungkapnya.
Dirinya mencontohkan, dengan menunggu panen sampai antara 3-4 bulan dengan 1 hektare padi bisa menghasilkan 6-7 ton padi, dengan harga 1 kg gabah Rp5300. "Tentunya hasilnya lebih besar daripada kelapa sawit ," katanya.(wik)