(RIAUPOS.CO) - Bantuan sosial (bansos) tahap II dan III dalam bentuk uang untuk warga Kabupaten Siak yang terdampak Covid-19 dari Provinsi Riau sudah mulai disalurkan sejak Senin (23/11). Di Kabupaten Siak ada 16.754 kepala keluarga (KK). Sementara bansos dari Pemkab Siak seharusnya dimulai, Senin (23/11), tapi harus tertunda karena ada kecamatan belum menyelesaikan data validasi.
Demikian dijelaskan Kepala Dinas Sosial Wan Idris, Rabu (25/11). Menurutnya, bansos sembako dari APBD Kabupaten Siak dianggarkan Rp21 miliar, dibagi tiga tahap penyaluran. Tahap pertama penerimanya 16.850 KK dengan masing-masing paket sembako senilai Rp250 ribu. Tahap kedua, terjadi lonjakan penerima, dari 16.850 KK menjadi 33.691 KK. “Kenaikannya sampai 100 persen,” jelas Wan Idris.
Tahap ketiga juga masih di angka yang sama. Namun, untuk mengantisipasi terjadinya penambahan jumlah penerima, maka ditambah usulan ke Pemkab Siak untuk tiga tahap ini 84 ribu paket sembako. “Jika dikalikan Rp250 ribu per paket, total ketiga tahap ini Rp21 miliar," katanya.
Sementara bansos dalam bentuk paket sembako tahap III yang dianggarkan dari APBD Kabupaten Siak untuk 33.691 KK, belum juga disalurkan karena Kecamatan Bungaraya belum menyerahkan verifikasi data terbaru penerima bansos kepada Dinas Sosial.
Wan Idris saat dikonfirmasi mengatakan bansos Covid-19 dari Bankeu Provinsi Riau senilai Rp10 miliar lebih, untuk 16.754 KK, per KK mendapat Rp600 ribu.
"Karena pencairannya tahap II dan III bersamaan, jadi per KK menerima Rp600 ribu. Bansos dari provinsi ini per bulan Rp300 ribu. Jumlah penerima tahap II dan III ini meningkat dari tahap I yang hanya 16.102 KK," kata Wan Idris, Rabu (25/11) petang.
Bansos dari Provinsi Riau ini, menurut Wan Idris pada tahap awal berupa sembako yang dengan masing-masing paket berisi minyak goreng 3 kilogram, beras 10 kilogram kualitas premium, sarden 2 kaleng dan gula 1 kilogram.
"Jadi penerima tidak boleh tumpang tindih. Artinya penerima bansos dari provinsi ini tidak lagi mendapat bansos dari Dinas Sosial Siak maupun Kementerian Sosial,” jelasnya.
Karena menurut Wan Idris, bantuan sosial untuk warga yang terdampak Covid-19 ini harus merata disalurkan kepada masyarakat. Penerima bansos sembako dari Dinas Sosial Kabupaten Siak, masih harus bersabar menunggu penyaluran tahap III. “Kenapa harus bersabar, karena data penerima bansos tahap III ini belum valid. Padahal kami sudah menjadwalkan pendistribusian bansos tahap III ini pada pekan lalu,” jelas Wan Idris.
Dikatakannya, masih ada kecamatan yang belum mengirimkan validasi data terbaru penerima bansos. Hal itu yang menjadi penyebab usulan belum dimasukkan ke bupati. “Setiap tahapan validasi data penerima bansos ini penting kami lakukan. Kadang ada warga yang sudah pindah, meninggal, atau sudah masuk dalam daftar penerima bansos lainnya,” jelas Wan Idris.
Bahkan tak jarang warga yang memang belum mendapatkan bansos ini dari mana pun padahal layak mendapatkan bansos. Makanya diperlukan verifikasi ulang, sehingga bisa masuk menggantikan orang yang tadi pindah, meninggal.(adv)
Pesan Redaksi:
Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan