SIAK

Skelas Manfaatkan Tangsi Belanda sebagai Ruang Kreatif Hijau

Siak | Jumat, 27 Agustus 2021 - 11:49 WIB

Skelas Manfaatkan Tangsi Belanda sebagai Ruang Kreatif Hijau
Wabup Siak Husni Merza perlihatkan produk UMKM dari Skelas di Tangsi Belanda, Rabu (25/8/2021). (KOMINFOTIK SIAK/ RIAUPOS.CO)

SIAK (RIAUPOS.CO) - Pandemi Covid-19 yang tidak tahu kapan berakhir, membuat UMKM di Kabupaten Siak bangkit. Bangkit untuk lebih kreatif dan inovatif serta memiliki pasar yang baik.

Wakil Bupati Siak Husni Merza bangga melihat hal itu. Wabup mengapresiasi kegiatan pelatihan dan pop up market atau mempromosikan produk lokal Kabupaten Siak secara virtual oleh Sentra Kreatif Lestari Siak (Skelas) di Tangsi Belanda, Kecamatan Mempura, Rabu (25/8).


Walau berada di masa pandemi Covid-19, pelaku UMKM Siak tetap bergerak dan bersinergi untuk dapat meningkatkan kualitas produk dan menciptakan inovasi-inovasi. Kegiatan ini mengusung tema Pelatihan dan Pop Up Market Siak: Road to Skelas. Menampilkan produk UMKM dan sejumlah pelaku usaha yang ada di Kabupaten Siak. 

Salah seorang peserta, Indah Anita yang mengikuti kegiatan tersebut mengatakan, banyak informasi yang disampaikan. Di antaranya strategi penjualan daring dan mendesain kemasan yang menarik dan ramah lingkungan. 

"Banyak sekali ilmu yang saya dapatkan. Sebelumnya saya kurang paham tentang strategi penjualan daring, setelah saya mengikuti kegiatan Skelas, saya lebih paham bagaimana cara berjualan daring dengan baik, ternyata ada strategi tersendiri,” jelasnya. Artinya tidak main posting saja, namun ada trik-trik khusus agar barang yang dijual cepat laku di pasar daring.

Selanjutnya ia mengatakan, bisa berkolaborasi dengan para UMKM lainnya, berdiskusi mengenai kendala, dan saling memberikan masukan. Apalagi di tengah pandemi seperti ini. Para pelaku usaha harus memutar otak untuk terus berproduksi. "Kegiatan pelatihan ini  memberikan saya lebih banyak ide dan berpikir kreatif,” kata Indah. 

Salah seorang narasumber Musrahmad  menuturkan, UMKM Siak sudah saatnya naik kelas, karena sudah banyak yang bagus. Menurutnya, perlu peningkatan kapasitas yang simultan. 

Menurutnya, model programnya bisa melalui metode inkubasi. Artinya, metode yang digunakan untuk mendorong UMKM lebih berdaya saing dengan fokus mendorong pertumbuhan (usaha) kecil dan menengah. Cara kerjanya adalah melalui pendanaan-pendanaan produktif dan pendampingan UMKM. 

Lelaki yang akrab disapa Igun ini menambahkan, pertumbuhan UMKM baru perlu, tapi jauh lebih sulit dari menguatkan yang sudah ada. "UMKM kita harus naik kelas, mau tidak mau kita harus lakukan inkubasi," harap Igun, sapaan akrabnya. 

Ada tiga pelatihan yang  dilaksanakan, pelatihan placemaking, pemanfaatan Tangsi Belanda sebagai ruang kreatif hijau, pelatihan desain kemasan UMKM naik kelas dengan kemasan ramah lingkungan, pelatihan desain kemasan UMKM naik kelas dengan kemasan ramah lingkungan, pelatihan strategi marketing sosial media marketing untuk UMKM  dan pop up market.(ifr)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook